"kamu tinggalnya di terminal, mel? Bagaimana kalo ikut kakak aja. Di rumah kakak banyak teman-temannya lho, dan juga ada yang jagain adikmu yang sakit."
"Gak kak, saya tinggal di rumah om Rudi." katanya
"Siapa om Rudi? Saudaramu, mel?" selidikku.
"Bukan kak, dia yang nyuruh ngamen." katanya lirih.
"Terus kamu setor uang mu ke dia, gitu?"
"Iya kak, kalo gak setor atau kurang kami berdua gak boleh makan. Sering juga kami dipukul."
Aku hanya dapat termangu menatap jalanan yang padat dan hari semakin gelap.
"Ya sudah kamu tinggal sama kakak aja, kamu gak perlu kerja seperti ini, kamu dan adikmu akan kakak sekolahkan."
"Gak bisa kak, om Rudi pasti bakal nyari-nyari kita."
"Kalo begitu besok ajak kakak menemui om Rudi, kamu gak perlu takut."
"tapi kak,..."