"Waiter...!" Rei menjentikan jari dan sang pelayan segera datang. Dan waiter itu menyerahkan tabel menu.
"Kamu mau menu apa bi?" Rei bertanya padaku yang sedang sibuk memilih makanan yang asing bagiku, yang kutahu cuma pizza. Jadi...
"Pizza frutti di Mare," kataku entahlah pizza macam itu, kupikir pizza bertoping buah.
"Minumnya, bi?"
"Lemon tea aja..."
"Pizza frutti di Mare, satu. Spaggeti Bolognaise, satu. Lemon tea, du. Terima kasih." kata Rei
"Terimakasih, kembali." lalu waiter itu berlalu dari meja kami.
"Gimana bi tempatnya? Kamu baru kali ini kan, kesini?" Rei tanya pendapatku.
"Tempatnya nyaman, cozzy, ya untuk kencan pertama kita cukup berkesanlah. Haha..." kataku sambil diselingi candaan penuh kode.
"apa sih bi, kencan? Aku sih gak mau kencan denganmu di tempat seperti ini." Rei menyiratkan rona malu-malu.
"lalu kau ingin kencan seperti apa, mungkin bisa aku wujudkan." Entah mengapa kali ini aku tak gugup, dan lebih mencair.