"Terima kasih, bu.", wajah ku yang tadi pucat pasi, sekarang jadi sumringah.
"Iya, oiya berapa no rekening mu.", kata bu Dina sambil menyerahkan pena dan kertas.
Lalu aku menuliskan angka-angka di atas kertas tersebut dan menyerahkan kembali ke bu Dina.
"Ya sudah sekarang lanjutkan pekerjaan mu."
"Baik bu, terima kasih. Permisi.", dan aku berlalu dari meja kerja dan ruangan bu Dina.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!