Para ahli pendidikan dan teknologi sependapat bahwa penguasaan teknologi adalah bagian integral dari profesi guru di era modern. Menurut Mishra dan Koehler (2006), model TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) menekankan bahwa guru perlu mengintegrasikan tiga aspek utama dalam pengajaran mereka: teknologi, pedagogi, dan konten. Guru tidak hanya harus menguasai materi yang diajarkan, tetapi juga memahami cara menyampaikan materi tersebut dengan memanfaatkan teknologi secara efektif.
Selanjutnya, John Hattie dalam bukunya Visible Learning (2008) mengidentifikasi bahwa teknologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa jika digunakan untuk meningkatkan keterlibatan, memberikan umpan balik yang bermakna, dan memfasilitasi pembelajaran yang dipersonalisasi. Namun, efektivitas ini bergantung pada kompetensi guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam strategi pengajaran mereka.
Manfaat Penguasaan Teknologi bagi Guru dan Siswa
Penguasaan teknologi pendidikan oleh guru membawa banyak manfaat, baik bagi siswa maupun guru itu sendiri:
- Meningkatkan Efisiensi Pengajaran
Guru dapat merancang pembelajaran yang lebih terstruktur dan efisien dengan bantuan teknologi. Misalnya, perangkat lunak seperti Microsoft Teams memungkinkan pengelolaan tugas dan diskusi kelas secara terpusat. - Mendukung Pembelajaran Inklusif
Teknologi memungkinkan guru untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan berbagai gaya belajar. Misalnya, video pembelajaran cocok untuk siswa visual, sedangkan diskusi daring dapat membantu siswa auditori. - Meningkatkan Partisipasi Siswa
Aplikasi seperti Kahoot atau Mentimeter membuat pembelajaran lebih interaktif, sehingga siswa lebih termotivasi untuk berpartisipasi. - Mengasah Keterampilan Guru
Guru yang terus belajar teknologi juga mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini, seperti pemecahan masalah dan adaptabilitas.
Tantangan dalam Penguasaan Teknologi Pendidikan
Meskipun penguasaan teknologi pendidikan adalah keharusan, guru menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan akses ke perangkat teknologi, minimnya pelatihan, dan resistensi terhadap perubahan. Dalam hal ini, dukungan dari pemerintah dan lembaga pendidikan sangat penting.
Menurut UNESCO (2020), investasi dalam pelatihan teknologi untuk guru merupakan langkah penting untuk memastikan mereka siap menghadapi tuntutan zaman. Pemerintah harus menyediakan program pelatihan berkelanjutan yang tidak hanya mengajarkan penggunaan teknologi, tetapi juga cara mengintegrasikannya ke dalam kurikulum.
Kesimpulan
Penguasaan teknologi pendidikan adalah keharusan yang tidak dapat diabaikan oleh guru di era digital. Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh teknologi, guru dituntut untuk terus belajar agar dapat memberikan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi siswa.
Pendapat para ahli seperti Mishra, Koehler, dan Hattie menegaskan bahwa teknologi tidak hanya alat bantu, tetapi bagian integral dari strategi pengajaran yang efektif. Dengan dukungan yang memadai, guru dapat mengatasi tantangan dalam penguasaan teknologi dan menjadi fasilitator pembelajaran yang kompeten di era digital.
Pendidikan adalah kunci masa depan, dan teknologi adalah alat untuk membuka pintunya. Oleh karena itu, penguasaan teknologi pendidikan bukan sekadar tuntutan, tetapi keharusan bagi setiap guru yang ingin memastikan siswa mereka siap menghadapi dunia yang terus berubah.