Mohon tunggu...
Mas Wartono
Mas Wartono Mohon Tunggu... Guru - Guru Ahli Madya, Quizizz Super Trainer, Nara Sumber BPB IKM A3, Penggerak Bergema BLPT A1, Penggerak Dedikatif Komunitas Belajar, Guru Penggerak, Pengajar Praktik, Guru Inovatif, Ketua Komunitas Guru Cakap Teknologi, Analis Data SPSS, Aktor Awan Penggerak

Saya bertugas sebagai guru di daerah terpencil dipulau terluar yaitu Pulau Ndao Nuse, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Saya mengabdi sebagai pendidik sudah 19 tahun. Hobi saya adalah membaca dan mencari tantangan baru dalam dunia pendidikan. Saat ini saya lebih benyak sebagai nara sumber di berbagai kegiatan terutama yang berhubungan dengan kurikulum merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Webinar Antarkomunitas Sekolah, Jauh di Mata Dekat di Hati

26 November 2024   07:00 Diperbarui: 26 November 2024   07:05 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manfaat Webinar Antar Komunitas Sekolah:

  • Menyatukan Guru-Guru dari Berbagai Daerah: webinar memfasilitasi interaksi lintas daerah yang sebelumnya sulit dilakukan. Guru dari kota besar, daerah terpencil, atau bahkan luar negeri dapat berbagi cerita dan pengalaman mereka. Ini membuka wawasan baru dan memperkuat hubungan antarpendidik di seluruh penjuru negeri. Sebagai contoh, seorang guru dari kota besar mungkin berbagi tentang bagaimana memanfaatkan teknologi seperti smartboard dalam pengajaran, sementara guru di pedesaan dapat menceritakan strategi kreatif mereka menggunakan alat sederhana untuk mengatasi keterbatasan sumber daya.
  • Saling Mengenal dan Membentuk Jaringan Profesional: dalam webinar, peserta tidak hanya mendengar materi tetapi juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi, misalnya melalui sesi diskusi atau grup diskusi daring. Interaksi ini membantu membangun hubungan profesional yang bisa berkembang menjadi kolaborasi jangka panjang. Sebagai contoh, guru yang menghadiri webinar dapat membentuk grup WhatsApp atau Telegram untuk melanjutkan diskusi, berbagi bahan ajar, atau bahkan merencanakan proyek bersama, seperti pertukaran siswa atau kolaborasi antar sekolah.
  • Berbagi Praktik Baik: salah satu elemen paling berharga dari webinar adalah kesempatan untuk berbagi praktik baik. Guru dapat belajar dari pengalaman kolega mereka, memahami apa yang berhasil di kelas, dan mengadaptasi pendekatan tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa mereka. Contoh praktik baik yang sering dibagikan meliputi: strategi mengatasi kesulitan belajar siswa, penggunaan teknologi untuk meningkatkan keterlibatan siswa, pendekatan inovatif dalam pembelajaran berbasis proyek atau project-based learning (PBL), pengelolaan kelas inklusif untuk siswa berkebutuhan khusus.

Manfaat Webinar bagi Guru dalam Era Transformasi Digital:

  • Meningkatkan Keterampilan Digital: transformasi digital menuntut guru untuk menguasai teknologi dalam pengajaran. Webinar memberikan pelatihan praktis tentang penggunaan berbagai aplikasi dan platform, seperti Google Classroom, Quizizz, Canva, atau Padlet. Selain itu, guru juga belajar bagaimana memanfaatkan teknologi untuk asesmen, refleksi pembelajaran, dan pembuatan konten kreatif.
  • Akses ke Materi Pembelajaran Terkini: webinar sering kali menghadirkan pembicara yang merupakan pakar dalam bidangnya. Mereka membawa wawasan baru dan materi pembelajaran terkini yang dapat langsung diterapkan oleh peserta. Ini membantu guru tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru di dunia pendidikan, seperti kurikulum Merdeka Belajar, pembelajaran berbasis kompetensi, atau strategi pembelajaran kolaboratif.
  • Efisiensi Waktu dan Biaya: tidak seperti pelatihan konvensional yang memerlukan perjalanan dan akomodasi, webinar dapat diikuti dari mana saja, selama ada koneksi internet. Hal ini sangat membantu guru di daerah terpencil yang sering menghadapi kendala akses terhadap pelatihan profesional.
  • Mendorong Kolaborasi Antar Sekolah: webinar membuka peluang bagi guru untuk bekerja sama lintas sekolah. Misalnya, dua sekolah dari wilayah berbeda dapat berkolaborasi dalam proyek pembelajaran berbasis teknologi atau mengadakan kegiatan bersama seperti lomba antar siswa secara daring.
  • Membangun Kepercayaan Diri: melalui webinar, guru dapat berbagi pengalaman mereka, menerima umpan balik positif, dan mendapatkan pengakuan dari rekan sejawat. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri mereka sebagai pendidik yang inovatif dan berdampak.

Langkah-langkah Mengadakan Webinar Antar Komunitas Sekolah:

  • Menentukan Topik Webinar Pilih topik yang relevan dengan kebutuhan guru, seperti strategi pembelajaran daring, pengelolaan kelas inklusif, atau penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
  • Melibatkan Pembicara Ahli Undang pembicara yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam topik tersebut, baik dari kalangan pendidik, akademisi, atau praktisi pendidikan.
  • Menggunakan Platform yang Mudah Diakses Pilih platform yang familiar bagi peserta, seperti Zoom, Microsoft Teams, atau Google Meet. Pastikan juga platform tersebut mendukung fitur interaktif, seperti polling, breakout room, dan sesi tanya jawab.
  • Menciptakan Suasana Interaktif Libatkan peserta melalui sesi diskusi, workshop, atau studi kasus. Interaksi yang aktif membuat peserta merasa lebih terlibat dan mendapatkan manfaat yang maksimal.
  • Memberikan Materi dan Sertifikat Sediakan materi webinar dalam bentuk digital yang dapat diunduh peserta. Selain itu, sertifikat partisipasi juga menjadi penghargaan yang memberikan nilai tambah bagi guru.

Kisah Sukses Webinar Antar Komunitas Sekolah

  • Studi Kasus: Kolaborasi Guru di Daerah Terpencil

Seorang guru di NTT sebut saja Wartono, seorang guru di UPTD SMP Negeri 1 Ndao Nuse, berawal dari membangun komunitas belajar dalam sekolah yang beranggotakan kurang lebih 17 guru, berusaha untuk berbagi praktik baik dengan guru di luar sekolahnya. Kemudian menggandeng tiga Sekolah Dasar di pulau Ndao Nuse. 

Kenapa tidak menggandeng sekolah yang satu jenjang SMP?. Karena memang tidak ada SMP lain di pulau tersebut. 

Komunitas ini akhirnya mempunyai komunitas natar sekolah sebanyak 48 guru. Berangkat dari keyakinan dan kemampuan anggota, komunitas ini mulai mengadakan webinar dan hasil yang didapatkan adalah apresiasi yang tinggi dari guru di berbagai daerah, bahkan sekarang mencapai 7862 anggota komuntas daring di PMM. Angka yang sebenarnya masih kecil.

 Tetapi keaktifan komunitas ini berbagi ilmu menjadikan guru-guru dari berbagai pelosok mencintai kombel ini terbukti dari testimoni yang terungkap dari anggota kombel daring. Bulan Oktober 2023 komunitas daring PMM (Komunitas Guru Cakap Teknologi) ini mendapat predikat Komunitas Teraktif dan Terkeren dari PMM. 

Agustus 2024 mendapatkan predikat Penggerak Komuniras Dedikatif dari Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ia terinspirasi untuk menerapkan Topik webinar yang up to date dan menghadirkan Nara sumber yang kompeten merupakan kunci anggota komunitas belajar betah berlama-lama didepan laptop.

  • Studi Kasus: Pemanfaatan Teknologi di Sekolah

Webinar yang diselenggarakan oleh komunitas ini juga menyentuh asesmen kekinian walaupun di daerah terpencil memperkenalkan platform Quizizz sebagai alat asesmen. Guru yang sebelumnya hanya menggunakan metode konvensional mulai menggunakannya dalam ujian harian. 

Hasilnya, siswa lebih antusias dan termotivasi untuk belajar, karena soal yang disajikan terasa seperti permainan.Presentasi interaktif juga sangat menarik dalam pembelajaran karena sangat interaktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun