Mohon tunggu...
Ali Eff Laman
Ali Eff Laman Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Lepas Bebas

Orang biasa yang dikelilingi orang luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Watak Komersial Layanan Kesehatan

19 Januari 2020   22:08 Diperbarui: 29 Mei 2020   15:35 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MEMPERTAHANKAN WATAK SOSIAL LAYANAN KESEHATAN DI KAWASAN KOMERSIL.

(Dari kisah nyata, sambil menunggu Abang Fwz berobat di klinik berwatak sosial, lahirlah kisah ini)

Dengan gedung yang megah seperti mall, ruangan yang nyaman seperti hotel, kecanggihan alat teknologi ruang angkasa, serba computerize, sederet gelar keahlian petugas kesehatan seperti dosen di universitas.

Mampukah Rumah sakit mempertahankan watak sosialnya?

Disisi lain kebutuhan masyarakat atas layanan kesehatan yang berkualitas dan akses yang dekat dengan tempat tinggal kadang harus menomorduakan biaya yang harus dikeluarkan. Berapapun tarifnya, layanan harus tetap diperoleh..

Meski sebagian orang ada yang memaksakan diri untuk tetap mampu membayar..Demi menjaga semboyan "Kesehatan lebih utama ketimbang uang"..

Sebagian lainnya memilih layanan kesehatan berdasarkan kemewahannya..semakin mewah semakin ramai..maka layanan kesehatan dipenuhi orang-orang cengeng, yang perlu perhatian ketika mengalami "pilek ringan". Gayung bersambut pula layanan kesehatan butuh nutrisi dari orang2 sehat juga.

Tulisan ini melanjutkan sebuah catatan kecil setelah pulang dari poliklinik di salah satu rumah sakit di kawasan BSD tadi malam.

Saya membawa anak 7 tahun untuk memeriksa keluhannya, tanpa appointment, on the spot, datang ke poliklinik RS, akibat datang tanpa perjanjian jadi harus ikut antrian selama 5 jam. Daftar ke RS pukul 17.40 sore dan sekitar pukul 22.45 baru dilayani, diperiksa kurang dari 5 menit.

Memang modern, dokternyapun sdh tdk memegang pulpen utk menulis resep, semua serba computerize. Antar unit sudah terhubung dengan jaringan data. Singkat cerita, tagihan layanan dan obat 1, 2 juta...

Sami mawon dengan bulan lalu, di tempat berbeda masih di lokasi dekat kawasan hunian kami, ketika membawa bocah 7 tahun ini juga, perawatan gigi keroposnya di klinik praktek dokter gigi.

Petugasnya semua ramah, mulai dari tukang parkir sampai dokter yang melayani, super ramah. Singkat cerita dengan kunjungan pertama tagihan 800 ribu, tiga hari kemudian kunjungan kedua tagihan 900 ribu, kunjungan ketiga pending dulu lah....tiba-tiba kartu ATM lupa password. Ini untuk perawatan gigi keropos anak usia 7 tahun lho.

Untuk sebagain orang mungkin biaya segitu termasuk murah, tapi bagi sebagian lain cukup terasa mahal. Terbukti ketika antre di loket kasir tadi malam, ada seorang bapak berpenampilan sederhana padahal kaya, (konci mobil mewah terselip di saku belakang celana pendek Montane Terra seharga 1 jutaan, dan pakai kaos oblong Kenzo seharga 700 ribuan, jam tangannya Seiko SLA019 sekitar 50 jutaan).

Dia sedikit bersitegang dengan petugas, merasa tidak percaya dengan tagihannya...mungkin terasa mahal.

"Ini kok, tagihannya double ya?" tanyanya sambil menunjuk kertas di atas meja di hadapannya.
Patugas dengan ramah menjelaskan, " Yang ini tagihan penggunaan alat 250 ribu rupiah, kalau yang ini jasa pemeriksaan dengan alat 350.000 rupiah."

"Nah kalau yang di atas itu jasa pemeriksaan 250 ribu, ini 300 hnnn...ini 325 e..ya...yang ini obat (dst)....yang ini pajak nya Pak, " sambungnya sambil menunjuk point2 yang disebutnya tadi dengan angka yang tidak begitu jelas terdengar di telingaku.

"Jadi totalnya 2,3 juta Pak," lanjutnya sambil tersenyum ramah dengan nada "re" mencoba meyakinkan.

Kisah selanjutnya aku tak tahu karena urusan kami di bagian ini sdh selesai...tapi kutebak...akhirnya pasti dia bayar.

------@@----

Ceritanya kupersingkat saja..
dan pada akhirnya sore ini, anakku yang remaja demam, panas tinggi. Kami membawanya berobat ke klinik murah meriah..yang lebih dekat lagi dengan rumah..(foto terlampir)
Petugas ramah, dokternya sangat ramah, antrian tidak sampai 5 menit...(ini klinik langganan kalau kartu atm lagi lupa passwordnya..)

Seluruh layanan termasuk obat biayanya kurang dari 100 ribu rupiah.

Alhamdullah...antara yang 1,7 juta, 1,2 juta dan 100 ribu sama sembuhnya. Terima kasih Bu Dokter..Pak Dokter..dan para civitas layanan kesehatan yang terlibat.

Health is not everyting, but without health everything is nothing

Ali Eff L
(Foto Original, di depan Klinik Berwatak Sosial dapat dua jempol tulus dari saya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun