Keempat, karena Gus Nanal pernah belajar di STAI Imam Syafi'i Cianjur, dia pun mengakses dua gurunya sebagai transmiter sanad. Di kampus ini, dia ditempa oleh jaringan ulama Suriah. Antara lain Syekh Syadi Arbas ad-Dimasyqi dan Syekh Hasan Hitou. Nama terakhir ini istimewa. Selain menguasai beberapa bahasa asing seperti Inggris dan Jerman, Syekh Hasan Hitou sampai saat ini menulis Ensiklopedi Imam Syafii. Proyek intelektual ini sudah dia mulai sejak 1989, dan tetap berlangsung hingga saat ini. Syekh Hasan Hitou mentargetkan karya monumental ini sebanyak 160 jilid, dan sekarang yang sudah diselesaikan mencapai 70 jilid. Luar biasa! Baik Syekh Hasan Hitou dan Syekh Syadi Arbas Ad-Dimasyqi, keduanya menjadi bagian dari transmisi sanad beberapa kitab yang ditelusuri oleh Gus Nanal.
Kelima, ada beberapa nama ulama yang dijadikan sandaran transmisi sanad oleh Gus Nanal. Misalnya, guru saya, KH. Achmad Sadid Jauhari. Pengasuh PP. Assunniyyah, Kencong Jember ini memberikan jalur sanad beberapa ulama. Di antaranya,jalur Syekh Yasin al-Fadani, Syekh Zainuddin al-Baweyani, Syekh Nahrawi Banyumasi, Syekh Maimoen Zubair, dan Syekh Nawawi al-Bantani.
Kitab-kitab karya Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani diijazahkan oleh Kiai Sadid Jauhari (dan KH. Ahmad Barizi Madura), dimana beliau berdua memperolehnya dari Syekh Yasin bin Isa al-Fadani, dari Tubagus Ahmad Bakri Sempur (Mama Sempur, Purwakarta), dari Syekh Muhammad Abdul Haq, cucu Syekh Nawawi, dari kakeknya.
Selain Kiai Sadid, beberapa nama ulama lain yang menjadi sumber perolehan sanad adalah KH. Ahmad Barizi Muhammad Fathullah, Lanbulan, Sampang Madura, yang juga merupakan seorang penulis kitab produktif, serta KH. Ahmad Marwazi, Jakarta, yang merupakan santri Syekh Yasin bin Isa al-Fadani.
Upaya yang dilakukan oleh Gus Nanal ini harus diapresiasi. Selain kurang lebih 1000 judul karya yang dihimpun dari 90 ulama Nusantara, kiprahnya dalam menelusuri berbagai karya ulama Nusantara, lampau maupun kini, menjadi salah satu proyek prestisius yang dia jalani dengan dana pribadi. Apalagi, kegemarannya mengumpulkan karya ini juga membuatnya kerap melakukan rihlah ilmiah ke berbagai daerah di tanah air dengan tujuan sowan kepada muallif kitab, sekaligus meminta ijazah kepadanya.
Akhirnya, meminjam analisis KH. Dr. M Afifudin Dimyathi, setidaknya ada 3 sifat keutamaan yang layak disematkan pada kitab ini. Pertama, Informatif: karena kitab ini memberi informasi-informasi berharga tentang karya-karya ulama Nusantara di berbagai bidang. Kedua, inovatif. Karena dalam cara penyajiannya diurutkan berdasarkan tahun wafat muallif juga disertai sanad kepadanya sehingga membantu mengetahui peta keilmuan ulama Nusantara sepanjang sejarah, juga mempertahankan tradisi periwayatan dalam Islam. Ketiga, motivatif, karena kitab ini memberi semangan generasi milenial untuk mengikuti jejak mereka dalam berkarya dalam bahasa al-Qur'an dan As-Sunnah.
Wallahu A'lam Bisshawab
Jangan lupa beli kitabnya. Harga Rp 55.000 saja. Berminat? Segera kirim alamat ke nomor saya 085-645-311-110
Gus Nanal dan Upaya Merajut Sanad Ulama Nusantara
(catatan singkat atas kitab Ats-Tsabat al-Indunisiy)
Oleh: Rijal Mumazziq Z
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H