Mohon tunggu...
Mudy
Mudy Mohon Tunggu... -

Rakyat kecil tinggal di Jakarta, pensiunan swasta, Pancasilais, republiken, ultra-nasionalis. Anti NeoLib-ASEAN-C, anti religio-fascist, anti rezim-status-quo-koruptor. https://mudy45.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penilaian Presiden RI 1945 - 2024

23 Mei 2014   08:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:12 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penilaian Presiden Paling Sukses Sepanjang Sejarah Republik Indonesia Sejak Proklamasi Kemerdekaan 1945 Sampai Dengan Tahun 2024, olehPenulis.

[caption id="attachment_308143" align="aligncenter" width="558" caption="Presiden RI 1945 - 2014"][/caption]


Hanya 3 Presiden yang dapat dibandingkan sebagai Presiden sukses. Presiden lain tidak dapat dinilai, masing-masing karena:

1. Abdulrahman Wahid (Gus Dur), tidak memerintah penuh 5 tahun, diturunkan oleh Parlemen yang terindikasi korup. Sekalipun diyakini penulis merupakan presiden terbaik yang pernah dimiliki Indonesia namun sulit dikategorikan sebagai Presiden yang sukses.

2. Megawati Sukarnoputri, tidak pernah memenangkan pemilu, hanya memerintah menggantikan Gus Dur untuk menyelesaikan masa pemerintahan. Megawati gagal memenangkan pemilu 2004 karena kalah dari SBY.

3. Syarifudin Prawiranegara, Ketua PDRI/Presiden Republik Indonesia, 22 Desember 1948 - 13 Juli 1949, hanya memerintah sementara karena Presiden, Wakil Presiden, beserta sejumlah menteri utama ditangkap oleh Belanda. Karena tidak mungkin kepala negara dan kepala pemerintahan berstatus sebagai tahanan, maka status kepala negara dan kepala pemerintahan melekat pada Ketua PDRI, yaitu berdasarkan UUD 1945 sebagai Presiden Republik Indonesia. Pemerintahan Syarifudin Prawiranegara diakui oleh TNI (Jenderal Sudirman) maupun oleh seluruh pejabat Republik. Sekalipun titel Presiden tidak pernah digunakan oleh Syarifudin Prawiranegara, namun adanya serah terima jabatan Kepala Negara memastikan posisi beliau sebagai Presiden RI yang kedua. Perang gerilya yang memaksa Belanda terlibat dalam KMB dilakukan pada masa pemerintahan Syarifudin Prawiranegara, Ketua PDRI/Presiden Republik Indonesia. Nama Syarifudin dihilangkan dari sejarah kepresidenan RI oleh Orde Lama karena terlibat PRRI/Permesta.

4. Mr Assaat, adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga, Desember 1949 - Agustus 1950. Bulan Desember 1949, sebagai hasil KMB, dibentuk RIS antara RI, dan berbagai negara-negara lain dibawah pengaruh Belanda. Sukarno diangkat sebagai Presiden RIS, berdasarkan UU RIS. Sedangkan Mr Assaat diangkat sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia, yang berdasarkan UUD 1945. Pada Desember 1949 - Agustus 1950 hanya ada 1 orang Presiden Republik Indonesia yang berdasarkan UUD 1945 dan Proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu Mr Assaat. Nama Datuk Mudo Assaat dihilangkan dari sejarah kepresidenan RI oleh Orde Lama karena terlibat PRRI/Permesta.

5. Baharudin Jusuf Habibie (BJ Habibie), hanya memerintah sementara menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri, ditolak pertanggung-jawabannya oleh MPR. Mengizinkan lembaga asing menyelenggarakan referendum di Timor Timur, tanpa seizin MPR, DPR, dan DPRD, melampaui kewenangannya sebagai Presiden mandataris MPR sehingga menyebabkan lepasnya wilayah RI yang ditetapkan Tap MPR. Presiden paling buruk dan paling gagal sepanjang sejarah NKRI.


Dengan demikian penilaian Presiden paling sukses hanya dilakukan kepada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Soeharto, dan Presiden Soekarno.

14007806641952627405
14007806641952627405

Farewell SBY: Trah Yudhoyono

Farewell SBY: Presiden RI Paling Sukses

Penilaian Presiden Paling Sukses 1945 - 2024

Nama
Susilo Bambang Yudhoyono

Suharto

Sukarno

Panggilan Akrab
SBY

Pak Harto

Bung Karno

Latar Belakang Politik
Nasionalis - TNI/PD

Nasionalis - TNI/Golkar

Nasionalis - Marhaen/PNI

Julukan
Bapak Stabilitas Nasional

Bapak Pembangunan

Bapak Proklamasi

Menjabat
2004 - 2014

1967 - 1998

1945 - 1967

1
Tahun memerintah
10 (2 periode)
4
31
3
22
3

Sifat Kepresidenan
Koalisi presidensil

Presidensil

Transisi, Semi-presidensil, Presidensil, Kediktatoran

Sifat Pemerintahan
Demokrasi Multi-partai

Partai Tunggal

Transisi, Demokrasi Multi-partai, Kediktatoran

Bibit
Jawa, mantu Jendral Sarwo Edhie Wibowo.

Jawa, Anak Petani, rakyat jelata.

Keturunan bangsawan Jawa-Bali

Bobot
Jenderal TNI, Kaster TNI

Jenderal TNI, Menpangad

Ketua BPUPKI/PPKI, Ketua PNI

2
Pasangan (istri / suami)
1 (Kristiani)
4
1 (Tien)
4
10 (Utari, Inggid, Fatmawati, Hartini, Naoko, Haryati, Kartini, Yurike, Heldy, Amelia)
0

3
Anak
2 (Agus, Edhie)
4
6 (Siti Hardiyanti/Tutut, Sigit, Bambang, Siti Hediati/Titik, Hutomo, Siti Hutami/Mamiek)
0
10 (Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Taufan, Bayu, Kartika, Ayu, Totok)
0

4
Nilai keluarga
Contoh ideal: 1 istri/suami dan 2 anak, setia dalam pernikahan. Anak-anak hidup dengan tertib dan terhormat, sesuai dengan nilai-nilai moral yang baik.
4
Satu istri, setia dalam pernikahan, tetapi banyak anak.
3
Banyak istri, banyak anak. Banyak isu moralitas berat.
0

5
Profil Orasi
Teratur, runut, dengan gerakan tangan, namun normatif, kurang menarik bagi pendengar.
2
Sangat kurang, disertai jeda khas. Kalem.
1
Berwibawa, pidato dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Belanda tanpa teks. Menyajikan ide, pengetahuan, atau keputusan terobosan baru. Menggelorakan semangat.
4

6
Kemampuan Bahasa
Pada awal pemerintahan sempurna, namun kemudian banyak menggunakan bahasa campuran asing yang tidak perlu.
Menguasai Bahasa Indonesia dan Inggris.
3
Kurang. Dialek Jawa terlalu kental.
Menguasai Bahasa Indonesia.
1
Sangat baik.
Menguasai Bahasa Indonesia, Belanda, Inggris.
4

7
Pengambilan keputusan
Ragu, cenderung mencari bumper (komisi, pokja, menteri, dsb). Mengandalkan pencitraan.
1
Tegas namun tertutup. Menggunakan para jenderal lingkar satu. Mengandalkan konsensus.
3
Tegas. Mengandalkan banyak penasihat, yang sayangnya pada akhirnya didominasi komunis.
2

8
Cara meraih konsensus
Sekber koalisi, membagi APBN melalui departemen kepada partai pendukung. Penguasaan melalui kroni dan keluarga.
2
Sekber, kemudian Partai tunggal Golkar. Kriminalisasi oposisi. Penguasaan melalui kroni dan keluarga.
1
Memanfaatkan wibawa yang tinggi. Dominasi orang dekat. Membangun loyalitas feodal. Kriminalisasi oposisi.
1

9
Menteri
Tidak kapabel: dipilih dengan orientasi mempertahankan kekuasaan dan stabilitas. Umumnya dari partai koalisi.
2
Tidak kapabel: dipilih dengan orientasi mempertahankan kekuasaan dan stabilitas. Umumnya kroni dan Golkar.
2
Tidak kapabel: Terlalu sering diganti oleh kondisi politik yang tidak stabil. Awalnya dipilih oleh PM.
2

10
Awal jabatan
Pemilu 2004 demokratis.
4
Revolusi 1965 - 1967, pemilu 1969 di kuasai sekber Golkar. Berdarah.
3
Perang kemerdekaan, Pemilu 1955 demokratis. Berdarah.
4

11
Konsep pemerintahan
Pencitraan, agar pemerintahan tidak dijatuhkan. Disusupi oleh Neolib ASEAN-C.
0
Kapitalisme tersentralisasi dengan kepemimpinan feodal.
0
Sosialisme tersentralisasi (marhaenisme) dengan kepemimpinan feodal.
0

12
Konsep pembangunan
Praktis tanpa konsep. Konsep energi, misalnya, baru disusun pada akhir masa pemerintahan. Demikian pula beberapa konsep pembangunan lain baru diumumkan menjelang akhir pemerintahan.
1
Repelita, rekonsepsi dari Permesta. Diumumkan sejak awal berkuasa. Jangka pendek, menengah, dan panjang. Konsep tidak dipegang teguh.
4
Tidak ada dan tidak efektif dilaksanakan.
0

13
Akhir jabatan*
Mengumumkan tidak mencalonkan diri kembali sesuai UU dan nilai kepemimpinan yang sehat.
4
Jatuh akibat krismon dan kerusuhan Mei 98.
0
Jatuh akibat peristiwa G30S 1965.
0

14

Hutang
USD 272mio, kurs 11.000 = Rp 3.000T, rata-rata Rp 166T/tahun
0
USD 172 mio, kurs 8.000 = Rp 1.374T, rata-rata Rp 43T/tahun
0
USD 6,3 mio, kurs 5.000 = Rp 31,5T, rata-rata 1,4T/Tahun
1

15

Ekonomi
Ekonomi cukup baik. Fundamental kuat. Manajemen pemerintah justru memperburuk. Rupiah terguncan, defisit perdagangan.
3
Ekonomi parah. Depresiasi rupiah dari 2rb ke 16rb per USD.
Imbas krisis ekonomi Thailand dan lemahnya fundamental ekonomi.
2
Negara bangkrut, rakyat melarat dan kelaparan. Depresiasi rupiah ke 35rb per USD hingga senering.
1

16

Keamanan
Kondisi aman. Hanya sedikit insiden penembakan terpisah di Aceh dan Papua.
4
Separatis di Aceh, Maluku, Papua, Timtim. Kerusuhan sara. Kriminalitas terkendali.
2
Separatis di Aceh, Maluku, Papua, Timtim. Pemberontakan Federalis (Permesta). Kerusuhan, kriminalitas tinggi.
1

17

Hak minoritas, oposisi, dan hak azasi
Penindasan minoritas Syiah, Ahmadiyah. Diskriminasi hukum terkait rumah ibadah. Demo setiap minggu di istana. Penindasan separatis damai di Papua. Menutupi kasus Mei 1998 dan Munir.
1
Diskriminasi minoritas etnis China, dan aliran yang dianggap sesat. Penindasan buruh, dan oposisi. Penindasan separatis damai. Kekejaman kepada kerabat PKI.
0
Penindasan separatis damai. Penindasan buruh dan oposisi.
1

18

Militer
Sangat lemah. Persenjataan, doktrin militer, dan kesejahteraan tertinggal. Ratifikasi rejim anti ranjau dan bom kluster tanpa alternatif. Kemampuan hankamrata lenyap.  Peringkat 3 di ASEAN, dibawah Vietnam dan Singapura.
1
Menurun drastis akibat embargo, namun dicoba dipertahankan. Persenjataan tertinggal. Kemampuan pertahanan gerilya hankamrata masih cukup tinggi. Tanpa kemampuan perang modern. Masih militer terkuat di ASEAN.
3
Sangat kuat. AU terkuat di bumi belahan selatan (southern hemisphere), AL terkuat di ASEAN, AD terbesar ke-4 di dunia. Militer terkuat di ASEAN. Peralatan tempur modern.
4

19

Pertanggung-jawaban
Diterima*
4
Tidak diberikan, mundur.
0
Pertanggung-jawabn ditolak MPRS.
1

20
Efisiensi pemerintahan
Sangat tidak efisien. Kabinet terlalu besar, PNS terlalu banyak. Berorientasi pembagian kue anggaran pada partai koalisi. Boros membeli Pesawat.
0
Sangat tidak efisien. Kabinet terlalu besar, PNS terlalu banyak. Berorientasi stabilitas dan feodalisme.
0
Sangat tidak efisien. Kabinet terlalu besar, PNS terlalu banyak. Sempat mencapai 100 menteri.
0

21
Prestasi teritorial
Tetap, walau tidak ada prestasi. Tidak memastikan kedaulatan atas blok Ambalat.
Konsep nusantara tidak diperjuangkan.
2
Papua bergabung melalui Pepera yang diakui PBB. Timor Timur bergabung dengan Indonesia namun gagal memperoleh pengakuan PBB. Kedaulatan teritorial sangat dihormati asing. Konsep nusantara belum diakui.
4
Indonesia merdeka dari Belanda, kemerdekaan diakui dunia tahun 1950, memerdekakan Papua dari Belanda.
4

22
Kedaulatan
Menyerahkan kedaulatan ekonomi luar negeri melalui penandatanganan Plakat ASEAN.
1
Menyerahkan kedaulatan ekonomi kepada IMF.
1
Berdaulat penuh, konfrontatif.
4

23
Kebijakan untuk perbaikan iklim usaha
Berbagai program anggaran yang tidak efektif. Berbagai kebijakan merusak iklim usaha, seperti mekanisme UMR, UU Kepegawaian, kebijakan anti outsourcing, regulasi dan aturan yang mempersulit dan tidak perlu.
1
Berfokus pada stabilitas dan buruh murah. Mengorbankan buruh dan kebebasan.
2
Praktis tidak ada atau tidak efektif.
0

24
Pendidikan
Mismanajemen. UN bermasalah. PT berkualitas rendah, tidak berprestasi di era global. Lulusan PT dan dunia kerja tidak terkoneksi.
1
Program belajar 12 tahun dimulai, pendidikan dasar mencapai sebagian besar masyarakat.
4
Cukup berkembang. Masih kurang mencapai daerah rural.
2

25
Bahasa Indonesia
Tidak ada perkembangan. Pemerintah mengabaikan kekacauan bahasa. Contoh istilah seperti 3-in-1, busway, primetimenews, live, dsb.
1
EYD lahir. UU mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia. Media massa, pns, dan pemda wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4
Dikembangkan oleh pemerintah. Berbagai pujangga diangkat ke tingkat nasional.
4

26
Teknologi
Tidak ada industri teknologi dasar seperti  combustion chamber, silikon, dsb.
Pemilu gagal menerapkan sistem ICT yang baik.
Internet kurang berkembang.
1
Tidak ada industri teknologi dasar seperti combustion chamber, silikon, dsb.
2
Tidak ada pengembangan industri teknologi yang bermakna.
0

27
Industri
Industri pertambangan berkembang menjarah hasil bumi mentah. Industri manufaktur terhambat dan dibanjiri produk asing. Industri di dominasi swasta asing.
2
Repelita tidak dilaksanakan. Pertumbuhan industri terkendala energi, monopoli BUMN, regulasi, dan korupsi. Ada perkembangan industri konveksi, sepatu, dsb.
Industri pesawat berkembang terbatas.
2
Minimal. Umumnya asing.
0

28
Prestasi ekonomi
Inflasi rendah, GDP naik 300%, dampak dari ekonomi dunia. Tim ekonomi cukup baik kecuali diakhir masa pemerintahan.
4
GDP sempat naik 545% 1970 - 1980, 1000% s/d 1998, oleh repelita. Tim ekonomi awalnya cukup baik.
4
Tidak ada prestasi: Inflasi tinggi, pembangunan minimal, GDP rendah.
0

GDP=USD 878mio

GDP=USD 95mio

GDP=USD 3,4mio

29
Angka Statistik dan Indikator Nasional
Diubah, sulit dipertanggung-jawabkan.
0
Diubah, sulit dipertanggung-jawabkan.
0
Diubah, sulit dipertanggung-jawabkan.
0

30
Pertumbuhan demografi
Kurang terkendali.
Banyak pejabat memberi contoh buruk dengan banyak istri dan banyak anak. Membahayakan masa depan bangsa.
2
Sangat terkendali melalui program KB yang dikampanyekan besar-besaran dan diwajibkan bagi PNS.
4
Tidak terkendali
0

31
Ketahanan pangan
Industri pangan hancur oleh pasar bebas yang ditetapkan ASEAN dengan negara asing serta salah kebijakan.
2
Swasembada beras, pertumbuhan pangan baik, transmigrasi meningkatkan pertanian, harga terkendali. Mulai dari kondisi terburuk.
4
Sangat buruk. Rakyat kelaparan, terpaksa makan bulgur dan beras yang dijatah.
0

32
Sosial dan Kesehatan
Berbagai program kesehatan miskin yang belum sistematis. Program nasional masih dalam perencanaan. BPJS baru mulai di akhir pemerintahan.
3
Ada kampanye perbaikan kesehatan nasional. Program kesehatan bagi rakyat miskin masih jarang.
1
Sangat buruk.
0

33
Olahraga
Tidak ada prestasi olahraga, semua cabang menurun signifikan. Dilanda korupsi.
1
Bulutangkis, Panahan, Sepakbola, Atletik, dsb. Dikembangkan secara sistemik walaupun kurang optimal.
3
Olahraga berkembang oleh kontribusi masyarakat, dengan pembinaan minimal. Bulutangkis, Sepakbola.
2

34
Kebebasan pers
Cukup bebas. Tidak ada bredel pers. Ada UU ITE yang anti-demokrasi. Penulis keluhan konsumen bisa di kriminalisasi.
3
Banyak media di berangus, dan jurnalis dipenjara.
1
Banyak media di berangus, dan jurnalis dipenjara.
0

35
Independensi media
Banyak media massa swasta, namun umumnya terkait dengan kekuatan politik tertentu. Politisasi media massa berkembang pesat.
2
Dominasi media pemerintah
0
Dominasi media pemerintah
0

36
Prestasi stabilitas
Sebagian besar masa pemerintahan cukup stabil. Masih ada pemberontakan bersenjata di Papua. Densus88 mengakhiri serangan bom teroris dengan operasi berkesinambungan.
4
Sebagian besar masa pemerintahan sebagian besar wilayah cukup stabil. Masih ada pemberontakan bersenjata di Aceh, Timtim, dan Papua.
3
Dirundung berbagai pemberontakan dan kerusuhan.
0

37
Hukum dan keadilan
Berorientasi penguasa yang cenderung populis. Ada kebebasan media massa sebagai pendorong. UU dan aparat hukum masih belum memadai.
2
Berorientasi penguasa. Banyak orang hilang. Banyak tahanan politik.
1
Berorientasi penguasa. Banyak orang hilang. Banyak tahanan politik. Konflik horizontal sering terjadi.
0

38
Ibukota dan sekitarnya
Berkembang pesat diluar perencanaan. Banjir, macet, salah urus.  Koordinasi regional dari Presiden tidak berjalan.
1
Berkembang pesat. Terlambat mengembangkan transportasi publik.
3
Perbaikan pasca perang kemerdekaan luar biasa. Berkembang pesat, kebudayaan kota dikembangkan. Transportasi massal bus kota dan kereta api dikembangkan.
4

39
Transportasi Laut
Berkembang terbatas
1
Berkembang terbatas
1
Berkembang terbatas
1

40
Transportasi Udara
Berkembang pesat namun infrasturktur lanud dan atc terlambat.
2
Berkembang cukup pesat, lanud sukarno-hata, banyak operator swasta.
3
Berkembang terbatas
1

41
Transportasi Kereta Api
Tidak berkembang. Perbaikan layanan terpusat di Jakarta. Berbagai jalur ditutup.
1
Sangat berkembang di Jakarta. Peremajaan kereta api. Tidak berkembang di wilayah lain.
3
Moda transportasi kereta api diambil alih dari Belanda dan dikembangkan.
4

42
Transportasi Darat Berbasis Jalan Raya
Peningkatan jalan raya terbatas. Jalan daerah mulai berkembang dengan sangat lambat. Kemacetan menghambat pertumbuhan. Diwarnai korupsi.
1
Peningkatan jalan raya terbatas. Terpusat di Jakarta/Jawa. Diwarnai korupsi.
1
Peningkatan jalan raya sangat terbatas. Terpusat di Jakarta/Jawa. Diwarnai korupsi.
1

43
Pemerataan pembangunan
Fokus pembangunan di Jakarta dan Jawa. Ada upaya desentralisasi terbatas.
2
Fokus pembangunan di Jakarta dan Jawa. Sentralisasi sepenuhnya.
1
Fokus pembangunan di Jakarta. Feodalisme daerah dihancurkan secara sistematis.
0

44
Hak minoritas, oposisi, dan hak azasi
Secara resmi hak azasi dan minoritas dijamin, namun dalam prakteknya banyak pelanggaran.
1
Hak azasi, oposisi, dan minoritas tidak dijamin.
0
Hak azasi, oposisi, dan minoritas tidak dijamin.
0

45
Islam politik
Terwakili dalam pemerintahan.
4
Ditunggangi dan termarginalisasi.
1
Termarginalisasi, mendapat teror dari ormas Komunis.
0

46
Korupsi

Merajalela. Banyak penangkapan, tetapi tidak ada upaya pemberantasan yang sistematis.
1
Merajalela. Keluarga dan kroni menguasai seluruh aspek ekonomi.
0
Merajalela. Sampai memiskinkan rakyat dan memotong bantuan sosial.
0

47

Koruptor rezim sebelumnya
Lolos kaya raya terhormat (dari zaman Orde Baru dan awal Reformasi).
0
Lolos kaya raya terhormat (dari zaman Orde Lama).
0
Lolos kaya raya terhormat (dari zaman Hindia Belanda).
0

48

Pemerintah
Terindikasi korup. Ada yang tertangkap. Tidak dibersihkan secara menyeluruh.
1
Terindikasi korup. Tidak dapat disidik.
0
Terindikasi korup. Tidak dapat disidik.
0

49

Lembaga tinggi negara
Terindikasi korup. Ada yang tertangkap. Tidak dibersihkan secara menyeluruh.
1
Terindikasi korup. Tidak dapat disidik.
0
Terindikasi korup. Tidak dapat disidik.
0

50

Kepolisian
Terindikasi korup. Ada yang tertangkap. Tidak dibersihkan secara sistemik. Kasus rekening gendut dibiarkan.
1
Tidak dilakukan pembersihan, kasus korupsi dibiarkan.
0
Tidak dilakukan pembersihan, kasus korupsi dibiarkan.
0

51

Kejaksaan
Terindikasi korup. Ada yang tertangkap. Tidak dibersihkan secara menyeluruh.
1
Tidak dilakukan pembersihan, kasus korupsi dibiarkan.
0
Tidak dilakukan pembersihan, kasus korupsi dibiarkan.
0

52

Kehakiman
Terindikasi korup. Ada yang tertangkap. Tidak dibersihkan secara menyeluruh.
1
Tidak dilakukan pembersihan, kasus korupsi dibiarkan.
0
Tidak dilakukan pembersihan, kasus korupsi dibiarkan.
0

53

Upaya pemberantasan
Sangat terbatas, melalui organisasi ekstra-judisial KPK, dengan penyidik terbatas. Tidak berarti dibanding epidemi korupsi. Tidak ada upaya sistematis yang intra-judisial.
2
Praktis tidak ada.
0
Praktis tidak ada.
0

54

Hukuman bagi koruptor
Dihukum sangat ringan, umumnya bisa tetap kaya raya dan terhormat setelah hukuman selesai.
1
Tidak berarti. Bisa dibebaskan setelah membayar, dengan alasan tidak ada kerugian negara.
0
Tidak berarti.
0

55

Orang dekat kekuasaan
Tuntutan dan hukuman dimungkinkan. Ketua partai berkuasa, menteri, kerabat Presiden bisa ditangkap.
4
Mustahil disidik. Pers di bredel.
0
Mustahil disidik. Pers di bredel.
0

Jumlah nilai
Skala 4
106

85

56

Jumlah item
Item
55

55

55

Indeks Kesuksesan
Skala 4
1,93

1,55

1,02

Indeks Kesuksesan
Skala 100%
48%

39%

25%

Lebih baik
%
25%

52%

Nilai paling buruk
Item
5

20

32

Nilai sempurna
Item
12

8

9

Legenda:
Nilai Skala 4

Paling buruk
0

Buruk
1

Kurang baik
2

Baik
3

Sempurna
4

* = kondisi akhir jabatan SBY diperkirakan, karena masa jabatan belum berakhir saat tulisan ini dibuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun