[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="Kilo class Vietnam (http://www.wantchinatimes.com)"]
Peringkat III: AL Vietnam - Hai quan nhan dan Viet Nam / Vietnam People's Navy (VPN)
1. Armada tempur laut utama: 25.700 ton
4 frigat kelas Geppard (1900 ton)
2 frigat kelas Sigma 9814 (2150 ton)
6 subs kelas improved-kilo (2300 ton)
2. Kekuatan armada tempur laut cadangan:
5 frigat ringan ASW kelas Petya (1000 ton)
13 korvet beragam
AL Vietnam VPN yang sebelumnya hanya merupakan kekuatan yang sangat terbatas, per 2015 melompat menempatkan diri sebagai salah satu AL terkuat di Asia Tenggara dengan seluruh armada tempur laut moderen yang baru mengkombinasikan teknologi Rusia (kelas Geppard, Kilo & Molnya), serta teknologi barat (kelas Sigma).
Salah satu yang pertama mengoperasikan Exocet MM40 blok III yang tercanggih (umumnya negara-negara Asia Tenggara masih menggunakan blok II). Kh-35 dengan komponen lokal. Pertahanan udara moderen dengan teknologi barat MICA (20km), dan Russia Osa-M (15km). Sistem CIWS-nya menggunakan Palma/Kashtan, yaitu turret yang digunakan pada sistem pertahanan ganda rudal/rapid canon SPAA Tunguska.
VPN untuk pertama kali dalam sejarah mengoperasikan armada kapal selam terkuat di Asia Tenggara dengan 6 kapal selam disel kelas Improved-Kilo yang sangat ditakuti bahkan oleh US dan China. Belum sehebat masa kejayaan TNI AL yang memiliki belasan kapal selam, tapi sudah jauh lebih hebat dibandingkan armada kapal selam TNI AL masa kini yang hanya mengandalkan 2 Type-209.
Sekalipun sebagai kekuatan tempur laut masih di peringkat ketiga, sebagai kekuatan pertahanan pantai, VPN akan sangat sulit dikalahkan, mengingat terdapat dukungan pertahanan udara jarak jauh dari S300PMU di darat dengan jaringan radar canggih, serta dukungan rudal darat anti kapal jarak jauh Yakhont melalui batere sistem rudal darat anti kapal jarak jauh Bastion-P.
Peningkatan kekuatan VPN sangat signifikan, dari sebelumnya hanya memiliki kapal terbesar kelas patrol boat, menjadi pemilik armada frigat moderen. Jika sebelumnya VPN berada dibawah RTN dan TLDM, dalam waktu kurang dari 1 dekade VPN berubah menjadi urutan ketiga, dengan potensi besar menjadi kekuatan AL terbesar di Asia Tenggara, melampaui kekuatan TNI AL pada tahun 2020. Jika sebelumnya VPN dengan mudah dibantai oleh AL China, kini VPN berpotensi menjadi kekuatan militer laut Asia Tenggara yang mampu menghentikan ambisi China di konflik Laut China Selatan.