Mohon tunggu...
Mudy
Mudy Mohon Tunggu... -

Rakyat kecil tinggal di Jakarta, pensiunan swasta, Pancasilais, republiken, ultra-nasionalis. Anti NeoLib-ASEAN-C, anti religio-fascist, anti rezim-status-quo-koruptor. https://mudy45.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

TNI AL dalam Konstelasi Kekuatan Laut Asia Tenggara 2015

22 September 2014   07:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:58 22088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carrier Chakri Naruebet (www.naval-technology.com)

[caption id="attachment_325021" align="aligncenter" width="700" caption="Kekuatan Tempur Laut Negara-negara Asia Tenggara 2015"][/caption]

TNI AL dalam Konstelasi Kekuatan Laut Asia Tenggara 2015

oleh mudy 2014

Per 2015 TNI AL berhasil mempertahankan status sebagai angkatan laut terkuat di Asia Tenggara yang disandang sejak era 1950. Sekalipun ditengah keterbatasan anggaran dan peningkatan signifikan kekuatan AL negara lain. Namun jika trend tidak berubah status tersebut diperkirakan akan berpindah pada dekade mendatang ke AL Singapore, Vietnam, atau Thailand, mengakhiri supremasi TNI AL mengikuti jejak TNI AD dan AU yang telah kehilangan status terkuat di Asia Tenggara jauh sebelumnya.

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="www.tnial.mil.id"]

www.tnial.mil.id
www.tnial.mil.id
[/caption]

Sejarah Angkatan Laut Terkuat di Belahan Bumi Selatan

TNI AL telah menjadi AL terkuat di Asia Tenggara sejak KMB (Konferensi Meja Bundar) meresmikan RIS (Republik Indonesia Serikat) pada Desember 1949, yang kemudian menyatu kembali menjadi Republik Indonesia. Menerima aset peninggalan NICA / Hindia Belanda menjadikan TNI AL menjadi angkatan laut yang terkuat di Asia Tenggara, bahkan di belahan bumi selatan.

Hubungan antara ALRI dengan AL Belanda cukup unik. Sekalipun pada awal kemerdekaan kedua negara sempat sering bersitegang, namun ALRI memelihara hubungan baik dengan AL Belanda. Hal ini karena banyak teknologi TNI AL berasal dari Belanda. Pelaut-pelaut awal TNI AL pun kebanyakan memperoleh pendidikan dari Belanda. Pada masa-masa hubungan baik, AL Belanda sering memberikan kapal-kapal perang bekasnya yang masih cukup moderen, yang menjadi tulang punggung TNI AL. Antara lain KRI Gajah Mada, destroyer kelas N, yang menjadi kapal bendera ALRI (flagship) hingga tahun 1960. Frigat kelas Ahmad Yani TNI AL yang menjadi andalan selama beberapa generasi-pun adalah kelas Van Speijk ex Kerajaan Belanda.

Selain destroyer kelas N, pada masa jaya-nya TNI AL memiliki destroyer kelas Skoryy (Soviet). Sedangkan kapal perang terbesar yang pernah dioperasikan oleh TNI AL adalah KRI Irian, sebuah kapal jelajah (cruiser) kelas Sverdlov (Soviet), dengan awak 1200 orang, dan bobot 16.000 ton (bandingkan dengan kapal tempur terbesar TNI AL saat ini frigat kelas Ahmad Yani hanya berbobit 2500 ton).

KRI Irian yang beroperasi tahun 1962 - 1970 merupakan simbol dari puncak kejayaan TNI AL sebagai AL terkuat di belahan bumi selatan. Pada saat itu, AURI-pun merupakan angkatan udara terkuat di belahan bumi selatan, yang menjadikan TNI (APRI/ABRI) sebagai militer terkuat di belahan bumi selatan.

[caption id="" align="aligncenter" width="573" caption="KRI Irian (http://jakartagreater.com)"]

KRI Irian (http://jakartagreater.com)
KRI Irian (http://jakartagreater.com)
[/caption]

Mempertahankan Kekuatan TNI AL

Kecilnya anggaran pemeliharaan menyebabkan TNI AL kesulitan memelihara armada besar. Namun dengan berbagai cara, status sebagai AL terkuat di Asia Tenggara berhasil dipertahankan. Di era orde baru, pengadaan kapal-kapal eks Jerman Timur, sekalipun diwarnai isu korupsi, berhasil memperkuat armada TNI AL. Keberadaan 16 korvet kelas Parchim (sekalipun kemampuan tempur-nya banyak diragukan) meningkatkan skala kuantitas kemampuan anti kapal selam yang sangat dibutuhkan Indonesia. Juga sejumlah besar kapal amfibi menambah tonase kemampuan serang amfibi TNI.

Pada era reformasi, pengadaan dan pengoperasian kapal-kapal amfibi besar kelas LPD (landing platform dock) merupakan prestasi besar bagi TNI AL, selain meningkatkan kemampuan TNI memproyeksikan kekuatan darat dalam jumlah besar antar pulau, pembangunan kapal LPD besar di Indonesia sangat membanggakan dan merupakan pola untuk meningkatkan perekonomian nasional dari anggaran militer. Lebih membanggakan lagi LPD kelas Makassar (8400 ton) ini bahkan dibeli oleh negara-negara lain. LPD kelas Makassar dan Banjarmasin dibangun PT PAL di Indonesia, bekerjasama dengan perusahaan Korea Selatan Daewoo. Dengan keberadaan 4 LPD ini TNI  mempertahankan status sebagai kekuatan serang amfibi terbesar di Asia Tenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun