Kembali ke awal penciptaan, Allah melihat bahwa segala yang diciptakan-Nya itu sungguh baik adanya. Dengan demikian jika hal sedemikian terjadi, maka dapat dipastikan ada pelanggaran terhadap tatanan yang ada. Ada orang yang mengambil dan menyimpan lebih dan berlebihan untuk dirinya, sehingga ada orang yang memperoleh kurang atau sama sekali tidak memperoleh apa yang diperlukannya. Demikianlah, untuk segala sesuatu ada alasannya.
Demikian juga  dengan orang-orang yang malas dan yang menghambur-hamburkan apa yang dimilikinya sehingga ia kemudian berkekurangan? Rasul Paulus menasihatkan jemaat di Tesalonika, jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Demikian juga mereka yang mengusahakan hidupnya, namun tetap masih berkekurangan karena keadaan, atau mereka yang tidak dapat mengusahakannya karena kondisi fisik dan psikis yang tidak memungkinkan. Maka kelebihan dari mereka yang memperoleh banyak inilah yang seharusnya menutupi kekurangan mereka, sehingga tercipta keseimbangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H