1. Apakah aplikasi mencakup pelatihan penggunaan?
2. Apakah sudah dilakukan penentuan tarif; faham jika keberadaan taxi konvensional membantu Yad-nya akan tetapi, keberadaan aplikasi online ini juga masih bisa membantu kok, jika aplikasi yang disebut misal driverbali.com tersebut dimiliki oleh persatuan banjar atau payung-payung, koperasi di mana mereka bernaung.Â
System aplikasi yang disarankan dipakai ya seperti Taxi online yang ada, sehingga banyak sekali biaya yang bisa dipangkas dan pastinya tetap bisa kontribusi buat Yad-nya di area masing-masing.
Digital Ekonomi Dan Pemerintah
Digital ekonomi ini berpotensi besar kedepannya, kalau pun sekarang kita resist dengan perkembangannya kedepannya kita tidak akan bisa lari dari dampaknya. Wong sekarang saja sudah terkena dampaknya.Â
Bahkan para pebisnis pun demi mengikuti perkembangan digital ekonomi yang sangat cepat ini terus berpikri keras menciptakan inovasi-inovasi, jika tidak mereka akan tenggelam tidak peduli jika diibaratkan business kita sebesar kapal Titanic.Â
Apakah Bali bisa resist? We will wait and see. Bahkan Bali menurut saya tidak akan bisa resist, karena besarnya demand akan manfaat digital ekonomi dalam case ini bidang trasnportasi sangat besar. Saat Taxi Online di tutup pasti akan ada dampak buat perekonomian Bali, khususnya tingginya kasus pengangguran.
Lagi pula Pemerintah juga mendapat manfaat dari ekonomi digital sejauh mereka memiliki akses ke teknologi yang membantu mereka memberikan layanan publik yang lebih dan lebih baik, meningkatkan tata kelola, mengevaluasi kebijakan, dan memberikan hasil yang lebih baik secara keseluruhan.
Teknologi itu perkembangannya tidak dapat selalu diikuti akan tetapi tidak bisa kita tolak. Teknologi menuntut perubahan cara berpikir yang open dalam penerimaannya. Di dunia ini apa sih yang abadi selain perubahan itu sendiri. Rejeki tidak akan tertukar, kok. Yakinlah!
Adakah yang di sini berharap perusahaan penyedia aplikasi mendatangi Gubernur Bali dan membuat kesepakatan?
With All My Love for Bali :*