Mohon tunggu...
Zulkarnain Nggiu
Zulkarnain Nggiu Mohon Tunggu... Lainnya - Pengangguran

(Son of Effendi Nggiu with Sa'dia Martanom) "Tapi tak semua orang Jalannya itu Jalani sendiri Jalan ninjamu Lagipula hidup Sebebas itu Jadilah apapun Yang kamu rindu"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jiwa Menurut Psikoanalisis Klasik

1 Februari 2023   01:34 Diperbarui: 1 Februari 2023   05:14 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Super Ego

Modifikasi dari ego saat ego terlampau lemah untuk mengatasi masalah dan tuntutan, baik dari id maupun dari realitas eksternal belaka. Konsep super ego diperlukan untuk bertanggung jawab menuju kehidupan dewasa dalam standar anak kecil, watak kompulsif dari perilaku yang berada jauh di bawah apa yang diharapkan oleh pertimbangan rasional manusia. Super ego adalah kesimpulan yang simple sebagai standar sosial lingkungan.

Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan struktur kepribadian yang di paparkan di atas bisa kita ambil kesimpulan yang sederhana. Teori Psikoanalisis Freud menjadi paradigma psikologi kepribadian, untuk itu dalam pembahasan kali ini Freud menjelaskan kepribadian lewat struktur yang dimana manusia bertindak atau melakukan sesuatu pasti ada sebab/akibat.

Terkadang dalam ranah sosial kita sering menjudge orang dengan mengatakan orang lain itu lemah, akan tetapi kita tidak melihat secara keseluruhan apa yang terjadi dan apa pengalaman yang mereka lewati sehingga mereka terlihat lemah. Bisa di perkirakan orang yang menjudge orang ada dua hal. Yang pertama, kita tidak mengetahui atau awam terhadap ilmu psikologi. Yang kedua, mengetahui ilmu psikologi akan tetapi kurang dalam merealisasikan apa yang kita dapat, dalam artian tidak mendiagnosa diri sendiri dan orang lain.

Sumber :

-Alwisol, 2022. Psikologi kepribadian edisi revisi : Universitas Muhammadiyah Malang

-Reuben Osborn, 2021. Marx Dan Freud, Marxisme dan Psikoanalisis : IRCiSoD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun