Kita sebagai masyarakat seharusnya beri apresiasi pada pemimpin kita yang korupsi. karena mereka telah berjuang dengan susah payah untuk bisa naik mendapatkan jabatan dan harus memimpin sebuah institusi maupun Negara. Dan ini bukan suatu hal yang mudah untuk bisa naik jadi pemimpin. Jadi maklum kalau mereka ngammbil dikit. Kasihan mereka naik jadi pemimpin susah loh.
Sebagai masyarakat juga bisa mengambil hikmah bahwasanya korupsi bisa menjaga kultur. Karena dari banyak kultur yang ada salah satunya kultur kita adalah korupsi. bangga dong kalau punya pemimpin yang menjaga kultur yang seharusnya itu tidak ada di permukaan bumi.
"saya akan ngomong menginjak-injak kitab suci tidak masalah, karena itu hanya simbol. Tapi korupsi lebih dari menginjak kitab suci," ujar sujiwo saat diskusi Polemik Radio Trijaya berjudul 'Indonesiaku Sayang Sedang Meriang' di Warung Daun, Cikini, Jakarta pusat, Sabtu (2/7/2011).
Wow... kata mbah tejo memang hanya sebagai sebuah simbol tapi ini adalah sebuah hal yang sangat susah dilakukan oleh orang-orang biasa dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang luar biasa yaitu koruptor. Karena ketika melakukan tindakan korupsi kita seakan-akan adalah orang yang suci. Kenapa koruptor jadi orang yang luar bisasa? Karena menjadi orang yang suci itu tidak mudah. Jangan heran ketika ada sebuah tindakan korupsi mereka di sorot media masa biasa aja. Karena tindakan korupsi dilakukan oleh orang-orang suci dan mereka mendapatkan sebuah citra yang baik dari masyarakat sehingga mereka tidak malu di sorot media masa.
Seharusnya korupsi gak usah di berantas. Percuma kan diberantas kalau yang memberantas juga melakukan tindakan orang-orang suci?. Apalagi korupsi itu suatu tindakan yang asik dan sebagai kultur yang sangat kental di Negara yang tercinta ini. Jadi sebenarnya tidak ada salah untuk korupsi kalau orang yang korupsi itu orang yang suci dan baik. Kalau orang baik melakukan korupsi bukankah dia tambah baik?. Yah jadi terserah dari setiap person untuk menaggapi hal ini. Intinya KORUPSI ITU ASIK.
