Mohon tunggu...
Evan Seftian Muzaki
Evan Seftian Muzaki Mohon Tunggu... Guru - Pena Wong Cilik

Manusia Paling Biasa-Biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Hari Kartini: Jadilah Terang di Tengah Kegelapan (Kritik Ketidaksetaraan Gender)

21 April 2020   15:30 Diperbarui: 21 April 2020   20:04 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribute to : penerbitmedia.com

Perempuan ditindas bukan hanya karena berbeda dengan laki-laki, tetapi mereka juga dikendalikan, disubordinasi, dan dimanfaatkan dengan dalil bahwa perempuan adalah makhluk lemah yang hanya bisa berperan di belakang laki-laki.

Ketidaksetaraan gender bisa kita lihat dari terbaginya 2 jenis pekerjaan pada masyarakat kita, yaitu ranah privat/domestik dan ranah publik. Perempuan diberi tanggung jawab terutama untuk bekerja diranah domestik seperti ibu rumah tangga yang hanya bertugas mengurusi dapur, mengurus anak dan lain sebagainya.

Sedangkan laki-laki mempunyai ruang yang cenderung lebih luas kepada lingkungan publik yang memungkinkan mereka menjadi seperti apapun yang dia mau.

Oleh karena itu, jika pandangan-pandangan seperti itu masih terkontruksi dalam masyarakat kita, maka saya rasa peringatan hari Kartini setiap tahun hanya sebuah formalitas saja.

Tanpa dibarengi dengan pergerakan nyata dari perempuan-perempuan indonesia, hari Kartini akan terus menjadi hari dimana hanya tersebarnya foto-foto Kartini di media sosial tanpa ada teladan apapun yang bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Perempuan-perempuan Indonesia saya rasa tak perlu menunggu gelap usai untuk mendapatkan sesuatu yang terang. Lebih dari itu perempuan Indonesia perlu menjadi sesuatu yang terang ditengah kegelapan, menjadi perempuan yang bisa memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya untuk kepentingan umat manusia tanpa ada bayang-bayang kuasa kaum laki-laki.

Dengan menjadi terang ditengah kegelapan, perempuan Indonesia bisa menjadi ikut andil di garda terdepan dalam memecahkan semua masalah yang ada pada bangsa kita.

Dengan begitu pula perempuan Indonesia sudah benar-benar meneladani sosok R A Kartini dan sudah memperigati hari lahir Kartini dengan sebenar-benarnya. Karena sejatinya Kartini bukan mewariskan abu, tetapi mewariskan api perjuangan yang patut untuk dilanjutkan oleh perempuan Indonesia.

Laki-laki dan perempuan memang tak sama, tapi SETARA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun