Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Humor Pun Kulakan

29 Januari 2021   14:29 Diperbarui: 29 Januari 2021   14:30 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pengarang humor itu gampang-gampang susah, kalau stoknya habis ya harus dapat kulakan baru, apakah dari pembaca, dopok sersan (serius tapi santai) dan orang yang pandai humor biasanya orangnya tidak serius dalam bergaul, wajar mereka yang pandai humor temannya banyak.

Dosen kuliah s2 dulu kalau ngajar juga senang guyonan dan bercerita banyolan, terkadang kita kasih tematik baru, biar dosenpun dapat koleksi baru dan kita juga dapat koleksi barunya. Ngajar kuliah yang tanpa ada humornya bikin spaning pikiran dan belajar jadinya menjenuhkan, tapi saat dosennya pinter memberikan ilmunya dan diselingi dengan humor maka ilmu cepat masuk dan belajar tak terasa.

Bercerita humor juga bisa dilakukan sepanjang perjalanan keluar kota, kalau pandai berhumor maka satu mobilpun tidak ada yang mengantuk, bahkan tidak terasa, supirnya jadi rilex dan penumpangnya banyak koleksi yang masuk.

Contoh pak dhe rumono, semangat sekali kalau dalam perjalanan berhumor dia, Brebes ke semarang ditempuh dalam 1 jam 30 menit juga tidak terasa, dari cerita humor ala gusdur, santri, hingga lokalitas. 

Humor bab Shof misalnya, pak dhe bercerita dengan tidak tertawa dulu, seolah-olah serius, diceritakan ada seorang ustad rambutnya itu ikal, tapi dia pengin rambutnya lurus, lalu ustad ini pergi ke salon, dan ustad tersebut bertanya :

Ustad : Assalamu'alaikum ya Ridwan (tukang cukur)

Ridwan : Waalaikumussalam ya Ustad.

Ustad : Rambutku yang ikal apa bisa diluruskan, ungkapnya.

Ridwan : Oh Rebonding namanya ustad, maksudnya di luruskan kan, tutur juru potong

Ustad : Khair ya ridwan, oh kalau diluruskan namanya Rebonding ya Mas Ridwan

Ridwan : Leres atau betul ya Ustad.

Lalu ustadnya mengingat-ingat betul kata-kata rebonding, saat mau berjamaah, ustad ini mau mencoba kata-kata baru kepada jamaah.

Ustad : Jamaah tolong shof di Rebonding

Jamaah : Kontan saja clingak clinguk, apa ustad...shof tadi di rebonding....wkwkwkekkw

Ustad : Iya Rebonding maksudnya di luruskan.....

Jamaah : Wah Ustad Gaul nih, dapat kosakata baru...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun