Saat tanggul kritis, dan dana menipis, maka warga pun harus belajar berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, muncullah ide untuk membuat tanggul darurat, dengan cara mengumpulkan karung bekas 25 kg, lalu di taruh di dalamnya tanah dan di ikat dengan tali.
Karung bekas ya di bakul karung, kenapa belinya di bakul karung, karena penjual karung bekas sudah menyediakan stok yang dibutuhkan pembeli, dan pembeli tinggal melihat ukuran dan pilihan sesuai dengan kondisi yang dipilih.Â
Kebutuhan karung bekas untuk tanggul harus disesuaikan dengan kedalaman, dan luasnya tanggul yang kritis, tentunya akan semakin banyak karung yang dibutuhkan, manakalah erosi tanah semakin meluas. Warga pastinya senang manakalah diberdayakan, semakin berdaya maka semakin loyalitas untuk kepedulian kepada masyarakat semakin baik.
Contoh yang dilakukan oleh RW.09 Kelurahan Pasarbatang Kecamatan Brebes menggalang warga untuk peduli, disinilah transparansi penerimaan donasi sangat penting untuk di publikasi jika ingin terjadi trust dan semua organisasi harus saling membantu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H