Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Penjual Buah Dibutuhkan untuk Menengok Orang Sakit

15 Agustus 2020   21:27 Diperbarui: 15 Agustus 2020   21:39 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada tiga pilihan saat orang mau nengok orang sakit, pertama datang mendoakan agar sehat kembali, kedua mereka bawa bebungah berupa amplop beserta isinya, ketiga bawa buah atau kadang kue untuk yang sakit atau yang menunggu pasien. 

Wajar saja jika pedagang buah rela berdagang buah sejak pagi hingga malam hari, karena masih banyak yang membutuhkan terutama saat mau menengok orang sakit maka lokasi pasar buah khusus akan didatangi dan beli buah sebagai bingkisan yang cocok dan menarik. 

Beli buah bisa dengan model kiloan, atau bisa dengan model parcel yang dibungkus menarik mau yang harga Rp 150rb, Rp 200rb hingga Rp 300rb semakin besar parcelnya maka uang ratusan yang dikasihkan pun akan semakin bertambah. Pastinya buah yang diparcel adalah buah pilihan dan para penjual buah juga sudah menghitung resiko saat buah tidak laku akhirnya bosok, ada yang dijual murah bahkan ada yang di jariyahkan kepada tetangga atau pembeli yang beli buah kemudian dikasih buah yang sedikit kurang bagus, tapi pedagangnya ikhlas memberikan, tapi yang seperti ini sangat jarang karena sentuhan hati.

Mereka akan dikenal oleh tetangganya, oh pak rudi bakul buah, kalau mau beli buah ssma pak rudi aja, wajar jika bakul buah yang sudah puluhan tahun akan dikenal atau terbranding sendiri, bahkan ada juga bakul buah yang dikenal karena julukan atau terkenal dengan kualitas buahnya. Mereka yang menjaga kualitas pastinya akan punya pelanggan khusus. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun