Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Warga Mulai Borong Sirup dan Biskuit Untuk Lebaran, Khawatir Habis

2 Mei 2020   12:55 Diperbarui: 2 Mei 2020   13:10 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok https://www.solopos.com/

Semua toko ritel dan sembako di beberapa Kab/Kota mulai menambah stok produk sirup dan biskuit untuk lebaran, mereka tetap percaya diri, apapun kondisi pandemi mereka menyediakan pasokan produk tersebut, karena adat orang jawa pada umumnya, saat silaturokhim kepada keluarganya apalagi sudah berkeluarga, dipastikan membawa sirup, biskuit, gula teh dan paket lainnya, tentunya disesuaikan dengan kemampuan financial keluarganya, semakin mapan ekonominya, maka semakin banyak ragam yang dibawa dan diberikan kepada saudaranya. 

Biasanya saat 15 ramadhan, stok yang sudah tersedia di ritel atau di grosir toko sembako itu mulai diserbu, membikin stok semakin habis terjual, khawatir kalap barangkali tidak dapat biskuit dan sirup yang ada, dan nanti harganya semakin bertambah, maka mereka beli dulu, dan disimpan sampai jelang lebaran atau pas lebaran disaat mau nyadran atau minta maaf lahir batin dirumah sanak familinya. Rasanya hampa jika tidak membawa barang bawaan, dan inilah yang menjadikan bisnis sirup dan biskuit mendapatkan keuntungan bertambah saat jelang ramadhan, sangat jauh omset yang didapat antara saat puasa ramadhan dan diluar ramadhan. 

Pandemi corona, bisa memungkinkan terjadi penurunan akan pembelian produk ini, karena edaran pemerintah untuk tidak mudik, dirumah saja lebih baik karena untuk  mencegah penyebaran virus corona dan khawatir juga kena virus dari orang lain. Bahkan diminta untuk memakai masker saat belanja di pasar, atau saat keluar dari rumah. 

Biasanya juga ada beberapa warga yang kreatif, memanfaatkan momen ramadhan dengan membuat roti nastar, atau aneka roti yang sudah dikemas sedemikian cantik dan menariknya dan bisa dijadikan produk bersama dengan biskuit, misalnya beli produk sirup dan biskuit di ritel atau grosir sembako, karena dirasa kurang isinya, maka pesan lagi kepada home industri atau warga yang memiliki ketrampilan nastar sebagai tambahan, dan membeli gula putih sekarung atau lebih sesuai dengan kebutuhan, lalu di packing ke dalam plastik 1 kg. 

Semakin banyak keluarganya, tentunya semakin banyak barang yang dibawa untuk pengikat silaturokhim, jika keluarga dari suami misalnya keluarga besar dan masih hidup semua maka dihitung berapa banyak barang bawaan yang dibawa, tentunya dengan membawa kendaraan pribadi saat pas, tapi jika tidak punya kendaraan pribadi ya alamatnya pakai motor, ayahnya pakai motor dengan bawa barang bawaan, dan istrinya bawa anak dengan dibonceng, bayangkan jika anaknya 4 misalnya, bagaimana mengaturnya, tentunya akan berpikir cepat, antara sewa mobil sehari dan harus diselesaikan atau bisa saja dengan beli mobil bekas dengan harga yang pas sesuai isi tabungan yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun