Puluhan  mobil bus pariwisata parkir dengan membawa penumpang yang ingin beli oleh-oleh khas semarang, ternyata supir pariwisata pun sudah tahu harus merekomendasikan lokasi oleh-oleh yang tepat, jatuhlah ke pusat oleh-oleh terbesar dan terlengkap di Jateng - DIY yaitu Kampoeng Semarang.Â
Kampoeng Semarang yang berlokasi di Jl. Raya Kaligawe KM1 No.96  Semarang ini di bangun di atas tanah seluas 4000 m2 berjarak 3Km dari  Bandara Ahmad Yani dan 2Km dari Pelabuhan Tanjung Mas.
Ku langkahlah kakiku dengan masuk ke dalam lokasi tersebut, ambil beberapa foto yang menarik lalu dicoba untuk dipublikasikan. Para supir ternyata punya lokasi khusus yang disiapkan pihak pemilik pusat oleh-oleh kampoeng semarang ini, mereka bebas minum kopi dan es teh manis yang sudah disiapkan termasuk tersedia camilan gratis tinggal dimakan saja.Â
Supir pariwisata beserta pendampingnya menunggu penumpang belanja seraya menikmati camilan dan gelas kopi besar. Walaupun kopi yang dipakai adalah bubuk kopi lokal tapi minimal sebagai minuman pengganti rasa kantuk.Â
Penumpang turun dari bus, mencari oleh-oleh yang dipilih, ada aneka wingko, getuk, kopi muria, cemilan khas semarang, jenang maupun bandeng presto. Semua produk oleh-oleh ini didapat dari produk daerah jawa tengah, karena beragam produk yang dijual sehingga para pembeli kuliner ini semakin semangat untuk membeli produk khas semarang dan kota sekitarnya.Â
Jenang kudus, menempati etalase yang mudah dan terlihat, apalagi jarak antara kasir dengan jenang ini tidak jauh, berarti oleh-oleh jenang kudus mubarok masih menjadi pilihan pembeli.Â
Semua barang yang dibeli, langsung di taruh dikeranjang, lalu ditaruh di meja kasir, dihitung sama kasir, pembeli tinggal bayar produk yang ambil. Â Mereka yang belanja oleh-oleh nampak dari para ibu-ibu, suaminya hanya melihat atau duduk saja di depan pusat oleh-oleh.Â
Bagi yang ingin minum dawet ayu, ada es dawet ayu banjarnegara yang ditambahkan dengan duren sebagai penambah harumnya dawet ayu banjarnegera ini. Ada juga ibu-ibu yang mau makan bakso, pedagang kaki lima ini selalu stand by tiap hari dengan harga yang terjangkau.Â
Sayang saja, pengelolaan toiletnya kurang dijaga secara profesional, sehingga kesan bau pesing tampak tercium dalam hidungku termasuk temanku juga berceloteh yang sama, semoga kritikan tulisan ini bagi manajemen kampoeng oleh-oleh semarang.Â
Pembeli juga merasakan terlalu lama saat berada dikasir, karena yang melalukan packing dengan yang menerima uang harusnya dirubah lagi biar tidak terlalu lama.Â
Lahan parkir yang sempit bagi bus pariwisata, menjadikan kurang nyaman, termasu saat mau keluar dari lokasi parkir menyebabkan kemacetan dari arah barat ke timur.Â
Namun karena penumpang pariwisata banyak yang tidak tahu lokasi ini, hanya bisa menerima rekomendasi para driver pariwisata.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H