Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pusat Oleh-oleh di Kampoeng Semarang

12 Maret 2020   15:59 Diperbarui: 12 Maret 2020   16:03 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang ingin minum dawet ayu, ada es dawet ayu banjarnegara yang ditambahkan dengan duren sebagai penambah harumnya dawet ayu banjarnegera ini. Ada juga ibu-ibu yang mau makan bakso, pedagang kaki lima ini selalu stand by tiap hari dengan harga yang terjangkau. 

Dokpri
Dokpri

Sayang saja, pengelolaan toiletnya kurang dijaga secara profesional, sehingga kesan bau pesing tampak tercium dalam hidungku termasuk temanku juga berceloteh yang sama, semoga kritikan tulisan ini bagi manajemen kampoeng oleh-oleh semarang. 

Pembeli juga merasakan terlalu lama saat berada dikasir, karena yang melalukan packing dengan yang menerima uang harusnya dirubah lagi biar tidak terlalu lama. 

Lahan parkir yang sempit bagi bus pariwisata, menjadikan kurang nyaman, termasu saat mau keluar dari lokasi parkir menyebabkan kemacetan dari arah barat ke timur. 

Namun karena penumpang pariwisata banyak yang tidak tahu lokasi ini, hanya bisa menerima rekomendasi para driver pariwisata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun