Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Miliki Wastafel CTPS di Sekolah Anda

6 Maret 2019   07:38 Diperbarui: 6 Maret 2019   07:52 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc syafariel.blogspot.com

Pagi ini, ketika melihat wastapel CTPS di SD Negeri 1 Brebes langsung terinspirasi betapa pentingnya CTPS atau cuci tangan pakai sabun. Tidak semua sekolah membangun fasilitas untuk peserta didik dan gurunya berupa wastapel di setiap kelas. 

Ini membuktikan bahwa kesadaran pengelola pendidikan masih menganggap bahwa wastapel bukan menjadi program unggulan atau prioritas bagi sekolah. 

Bila sekolah anggaran kecil dan sangat terbatas, maka penulis juga melihat fi sekolah SMK Swasta " Bina Bangsa" menyediakan pralon lalu dikasih kran disetiap depan kelas untuk dipergunakN bagi siswa didik atau guru kelas baik untuk cuci tangan maupun untuk berwudhu, ini artinya dengan dana terbatas pun bisa dibuat untuk fasilitas peserta didik untuk kesehatan dan saat olahraga atau mau makan siswa dengan sigap langsung cuci tangan pakai sabun.

Hasil Penelitian 

Hasil studi WHO (2007) membuktikan
bahwa angka kejadian diare dapat menurun sebesar 32% dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar (jamban, pengolahan sampah rumah tangga, pengolahan limbah cair domestik); 45% dengan perilaku mencuci tangan pakai sabun; dan 39% dengan perilaku pengelolaan air minum yang higienis dirumah tangga. Intervensi dengan mengintegrasikan ketiga upaya tersebut dapat menurunkan angka kejadian diare sebesar 94%.

Penyakit yang hilang bila rutin CTPS

Menurut Depkes RI (2009), penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan cuci tangan pakai sabun yaitu; 

(1). Infeksi saluran pernapasan karena mencuci tangan dengan sabun dapat melepaskan kuman-kuman pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan, dan dapat menghilangkan kuman penyakit lainnya, 

(2). Diare karena kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur fecal-oral, sehingga mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penularan kuman penyakit tersebut, 

(3). Infeksi cacing, mata dan penyakit kulit, dimana penelitian telah membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran pernapasan, penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit kulit, infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis. 

Gerakan CTPS di Sekolah

Perubahan butuh proses dan tidak bisa cepat jika tidak di mobilisasi dan digerakan lewat komitmen yang kuat dari level daerah, pastikan agar semua sekolah memiliki fasilitas untuk peserta didik dan guru yakni kemudahan untuk mencari tempat CTPS. Bisa semi permanen atau permanen, sekolah adiwiyata pun sudah digemakan oleh pemerintah pusat, belum lagi sekolah peduli lingkungan. 

Peran agen perubahan menjadi penting, siapa lagi kalau tidak relawan CTPS, bentuk promosi dan edukasi harus selalu di lakukan secara terus menerus, praktek CTPS harus rutin dilakukan, bagi yang bisa maka harus menularkan ilmu yang dimiliki, dan bila ini rutin dilakukan maka secara reflek saat mau makan ataupun setelah makan secara otomatis akan melakukan CTPS. 

CTPS yang baik adalah airnya mengalir, jadi kalau ada CTPS pakai mangkok di kasih sisa buah jeruk maka tidak disarankan, karena airnya jelas kotor dan bakteri dari air trsebut akan menempel di tangan, gunakan air yang mengalir saat CTPS, dan pakai sabun atau deterjen untuk membersihkan tangan anda biar tidak terkena kuman akibatnya bila pencernaan tidak sehat bisa memungkinkan diare, kalau sudah diare tak kunjung sembuh, belum lagi kalau kebiasaan buang air besar sembarangan maka berpotensi kuman lebih besar dan lingkungan sekitarnua juga berpotensi rawan penyakit. 

Pendampingan Guru Kelas menjadi penting agar perilaku CTPS peserta didik benar dilakukan dan menjadi kebiasaan rutin dan melekat tanpa ada paksaan, semakin loyalitas dan kuatnya perubahan perilaku ini maka peserta didik ini akan menjadi agen perubahan di masyarakatnya untuk memberikan contoh terbaiknya, misalnya peserta didik diminta untuk melakukan agen perubahan di lingkungannya, semakin ini dilakukan maka semakin masif, dampaknya ada perubahan karakter masyarakat untuk melaksanakan CTPS tanpa di paksa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun