Sering para relawan pemicuan sanitasi ataupun Kepala Desa/Kelurahan, Petugas Kesehatan Puskesmas, Tokoh Agama atau Kader Penggerak Kesehatan di Desa mengatakan kepada warganya " Ayo kita bantu program Pemerintah agar setiap Desa/Kelurahan  mencapai Open Defecation Free (ODF) 100% Tidak BABS (Perilaku Buang Air Besar Sembarangan)". Pertanyaan besar adalah apa itu ODF, kenapa penting, strateginya gimana biar ODF.Â
Pengertian ODF bagi Desa
ODF atau open Defecation Free adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan, Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan, sehingga untuk memutuskan rantai penularan ini harus dilakukan rekayasa pada akses ini.
Agar usaha tersebut berhasil, akses masyarakat pada jamban (sehat) harus mencapai 100% pada seluruh komunitas. Makanya wajar jika setiap Kab/Kota ingin mentargetkan semua desanya ODF.Â
ODF itu memastikan bahwa  Desa/Kelurahan ODF (Open Defecation Free) kondisi  100% masyarakatnya telah buang air besar di jamban sehat, yaitu mencapai perubahan perilaku kolektif terkait Pilar 1 dari 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Sehatkah Tinja dibuang Sembarangan
Perilaku buang air besar sembarangan (BABS/Open defecation) termasuk salah satu contoh perilaku yang tidak sehat.
BABS/Open defecation adalah suatu tindakan membuang kotoran atau tinja di ladang, hutan, semak -- semak, sungai, pantai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan menyebar mengkontaminasi lingkungan, tanah, udara dan air.
Tinja adalah bahan buangan  yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui anus sebagai sisa dari proses pencernaan makanan di sepanjang sistem saluran pencernaan.
Dalam aspek kesehatan masyarakat, berbagai jenis kotoran manusia yang diutamakan adalah tinja dan urin karena kedua bahan buangan ini dapat menjadi sumber penyebab timbulnya penyakit saluran pencernaan.
Eh ternyata manusia mengeluarkan tinja rata -- rata seberat 100 - 200 gram per hari, namun berat tinja yang dikeluarkan tergantung pola makan.