Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat Itu Harus Diingatkan, Buktinya Ada Germas

27 Maret 2018   07:44 Diperbarui: 27 Maret 2018   08:57 1794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buah/Doc Pribadi
Buah/Doc Pribadi
Isi pesan german ke tiga adalah olahraga minimal 30 menit setiap hari, wajar jika fisiknya petani disawah begitu kuat dan tidak buncit, karena mereka rutin olahraga tiap hari, banyak energi dan kalori yang dikeluarkan, fisiknya kelihatan berotot dan tidak mudah pusing jika terkena sinar matahari.  

Kalau badan kita tidak pernah olahraga maka jelas akan berakibat pada gangguan fisik kita, semakin kurang olahraga tapi konsumsi makan tidak berimbang atau tidak teratur akan berakibat bahaya struke, termasuk pembesaran lemak akibatnya perut buncit dan mudah mengantuk serta semangat kerja berkurang. 

Pesan ke empat adalah tidak merokok, sebuah pesan yang sangat berat rasanya bagi para pecandu rokok, susah merubah perilaku berhenti merokok, baginya merokok bisa sebagai teman hidup, saat sepi ada yang bisa dihisap dan terasa nyaman jika setelah makan kemudian merokok, bahaya rokok tidak diindahkan, biarlah fisik-fisik sendiri, kenapa kok orang lain yang memperhatikannya.

Seorang perokok walaupun dibukakan mata batinnya dari mulai bahaya merokok, untung ruginya merokok serta jika berhrmat merokok dapat menjamin gizinya anaknya, baginya masuk telinga kiri dan tidak dipatuhi akan pesannya, yang penting saya suka merokok. 

Pesan terakhir dari germas adalah jamban sehat, masih banyak di Kab/kota yang punya rumah tapi tidak ada jamban sehatnya, sanitasi baginya tidaklah penting, kalau rumahnya dekat sungai, maka pembuangan Buang air besar lewat sungai tersebut, septi tank tidak punya, asalkan sudah ke sungai baginya tidak masalah, toh pembuangan kotorannya bisa berguna bagi makhluk hidul seperti ikan tawar dan lain-lain. 

Bagi keluarga miskin untuk memiliki jamban sehat memang masih kesulitan, ?makanya harus ada gerakan masyarakat untuk sadar jamban, dan pemerintah pun ada komitmen yang kuat untuk memastikan semua warganya yang punya rumah itu ada jamban sehatnya, jangan sampai hanya kasih pesan saja, tapi tidak ada aspek pemicuan kepada warganya. Bagaimana program akan berhasil jika sosialisasi kurang, akses informasi membuat jamban yang murah dimana dan bagaimana cara membangun sinergitas CSR dunia udaha untuk peduli pada jamban sehat. Inilah PR kita bersama, mari dukung germas...jangan cuma slogan saja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun