Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat Itu Harus Diingatkan, Buktinya Ada Germas

27 Maret 2018   07:44 Diperbarui: 27 Maret 2018   08:57 1794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Germas/Doc Dinkes Brebes

Sebuah pesan penting dan inspiratif di Medsos Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes pagi ini adalah warga untuk mensukseskan Germas.  Pesan yang singkat namun jika diulas dengan komprehensif dalam tulisan akan bermakna positif dan dampaknya adalah tubuh kita bisa sehat wal afiat, untuk modal belajar mencari ilmu atau bekerja mencari sesuai rejeki yang halal untuk bekal hidup sehari-hari. 

Apa itu Germas

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah Pembentukan seluruh elemen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat demi meningkatkan kualitas hidup.

Apa saja isi germas, yakni 1. Cek Kesehatan Secara Berkala, 2. Makan Sayur dan Buah Setiap Hari, 3. Aktifitas Fisik Setiap Hari minimal 30 Menit, 4. Tidak Merokok, 5. Gunakan Jamban Sehat. 

Salam GERMAS yakni SEHAT, BUGAR, PRODUKTIF, CEGAH STUNTING ITU PENTING. 

Kenapa germas harus diingatkan, karena masih banyak warga yang enggan memeriksakan kesehatannya secara berkala, mereka akan datang jika dalam kondisi sakit baik itu sakit demam, flu batuk ataupun sakit lainnya. 

Ada rasa malu ketika tidak sakit kemudian check kesehatan dan menganggap pemborosan saja mengeluarkan rupiah saat kondisi fisiknya sehat kok periksa berkala. 

Seorang dokter gigi pun mengingatkan kepada penulis saat memeriksakan giginya, untuk rutin periksa gigi secara berkala, agar gigi jangan ada kerak, bersih dan tidak berbahu. Begitu pesan singkatnya, namun aspek kepatuhan menjadi kata penentu program germas ini akan berhasil. 

Makan sayur dan buah, disaat ada kegiatan di lembaga institusi pemerintah atau swasta dalam memberikan snack atau makan siang sering snack berisi lemper, tahu, dan roti secukupnya, jarang terjadi disisipi buah sebagai pelengkap gizinya, termasuk saat pemberian makan siang, hanya lauk pauk dan nasi tapi tanpa ada buah. 

Ini artinya dilevel pemerintah pun, germas belum dipahami oleh aparatur pemerintahan, jangan sampai germas menjadi simbol saja dan yang paham hanya orang kesehatan. 

Konsumsi buah sangat berguna bagi tubuh kita, jangan hanya konsumsi karbohidrat saja namun tidak disertai sayur dan buah. 

Buah/Doc Pribadi
Buah/Doc Pribadi
Isi pesan german ke tiga adalah olahraga minimal 30 menit setiap hari, wajar jika fisiknya petani disawah begitu kuat dan tidak buncit, karena mereka rutin olahraga tiap hari, banyak energi dan kalori yang dikeluarkan, fisiknya kelihatan berotot dan tidak mudah pusing jika terkena sinar matahari.  

Kalau badan kita tidak pernah olahraga maka jelas akan berakibat pada gangguan fisik kita, semakin kurang olahraga tapi konsumsi makan tidak berimbang atau tidak teratur akan berakibat bahaya struke, termasuk pembesaran lemak akibatnya perut buncit dan mudah mengantuk serta semangat kerja berkurang. 

Pesan ke empat adalah tidak merokok, sebuah pesan yang sangat berat rasanya bagi para pecandu rokok, susah merubah perilaku berhenti merokok, baginya merokok bisa sebagai teman hidup, saat sepi ada yang bisa dihisap dan terasa nyaman jika setelah makan kemudian merokok, bahaya rokok tidak diindahkan, biarlah fisik-fisik sendiri, kenapa kok orang lain yang memperhatikannya.

Seorang perokok walaupun dibukakan mata batinnya dari mulai bahaya merokok, untung ruginya merokok serta jika berhrmat merokok dapat menjamin gizinya anaknya, baginya masuk telinga kiri dan tidak dipatuhi akan pesannya, yang penting saya suka merokok. 

Pesan terakhir dari germas adalah jamban sehat, masih banyak di Kab/kota yang punya rumah tapi tidak ada jamban sehatnya, sanitasi baginya tidaklah penting, kalau rumahnya dekat sungai, maka pembuangan Buang air besar lewat sungai tersebut, septi tank tidak punya, asalkan sudah ke sungai baginya tidak masalah, toh pembuangan kotorannya bisa berguna bagi makhluk hidul seperti ikan tawar dan lain-lain. 

Bagi keluarga miskin untuk memiliki jamban sehat memang masih kesulitan, ?makanya harus ada gerakan masyarakat untuk sadar jamban, dan pemerintah pun ada komitmen yang kuat untuk memastikan semua warganya yang punya rumah itu ada jamban sehatnya, jangan sampai hanya kasih pesan saja, tapi tidak ada aspek pemicuan kepada warganya. Bagaimana program akan berhasil jika sosialisasi kurang, akses informasi membuat jamban yang murah dimana dan bagaimana cara membangun sinergitas CSR dunia udaha untuk peduli pada jamban sehat. Inilah PR kita bersama, mari dukung germas...jangan cuma slogan saja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun