Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tumbuh Suburnya Toko Kelontong di Desa

6 November 2017   06:48 Diperbarui: 6 November 2017   08:40 5204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keenam, Selalu Memperhatikan Harga Jual. Dalam menjalankan bisnis toko kelontong ini, Anda harus jeli dalam menentukan harga jual. Jangan sampai harga jual barang di toko Anda lebih mahal dibanding toko lain.

Ketujuh, Membuat Komunikasi Dan Promosi. Buatlah komunikasi sederhana di dalam toko. Anda dapat menuliskan harga jual barang dalam selembar kertas dengan warna yang menarik jika yakin harga jual lebih murah dibanding kompetitor. Anda juga bisa membuat spanduk dengan tulisan "Dapatkan Harga Murah Tiap Hari Disini". Bagaimanapun juga (secara psikologis) tulisan "Murah" akan lebih mendorong calon pembeli untuk masuk toko Anda. Pada waktu-waktu tertentu, buatlah promosi yang menarik untuk pembeli. Misalnya,"Dapatkan 1 bungkus mie instant dengan membeli beras 10 kg" atau "Kumpulkan 5 nota pembelian dengan total Rp 200 ribu dan dapatkan 1 bungkus Gula Pasir". Tentu saja dalam membuat program promosi Anda harus melakukan perhitungan yang matang agar tidak sampai rugi. 

Kedelapan, selalu berdoa dan kerja keras untuk mendapatkan keberkahan atas usaha yang ditekuni.  Ingat jangan selalu membanggakan pada dirinya sendiri jika barang atau dagangannya laku keras karena usaha kerja kerasnya, namun usaha yang digeluti itu adalah bagian dari ikhtiar dari rejeki yang didapat karena disamping anda bekerja juga berdoa dan menjalankan sesuai syariat islam, sehingga usahanya menjadi berkah dan barokah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun