Mohon tunggu...
Rahmat Ars
Rahmat Ars Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Fanatisme Fans Dibalik Kemunafikan Rossi

26 Oktober 2015   11:03 Diperbarui: 26 Oktober 2015   13:57 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggemar Moto GP disugukhan tontonan penuh kontrofersi pada perhelatan Moto GP di Sirkuit Sepang Malaysia. Pro dan kontra mewarnai pemberitaan media tentang tendangan Rossi yang membuat Marquez tersungkur. 

Sebelum aksi saling salip terlihat jelas Rossi begitu kesal pada Marquez yang saling bergantian menyalip satu sama lain. Gestur Rossi yang melambaikan tangan pada Marquez memperlihatkan dengan jelas kekesalan Rossi.

Rupanya Marquez melihat isyarat tangan dari Rossi yang membuatnya menjadi makin ngotot untuk melewati Rossi, maka terjadilah aksi saling salip- menyalip antara Rossi dan Marquez. Puncaknya ketika marquez menempel Rossi, maka Rossi menoleh ke belakang (samping kirinya) sesaat kemudian melayanglah tendangan kungfu ala Rossi yang membuat Marquez terjatuh dan memutuskan untuk tidak melanjutkan balapan.

Rossi dengan ngotot mengatakan bahwa ia tidak sengaja menendang Marquez, namun rekaman video dari berbagai sudut memperlihatkan dengan jelas bagaimana kaki Rossi menendang motor Marquez.

Bahkan Rossi mengatakan

"Yang dilakukan Marc hari ini membuktikan ucapan dan data saya di hari kamis saat konferensi pers ternyata benar terjadi. Saya tak ada maksud menjatuhkan dia. Setang nya menyentuh kaki saya dan kaki saya terpeleset dari footstep. Sungguh tak mungkin dia jatuh hanya karena sentuhan kecil kaki saya"

Hanya orang yang tidak memiliki TV atau fans berat Rossi yang akan mendukung pendapat Rossi. Banyak rider yang mengecam tindakan Rossi, yang membahayakan rider lain. Memang betul jika Marquez provokatif dan agresif, namun bukan berarti hal tersebut dapat membenarkan tindakan Rossi yang melayangkan tendangan kungfu pada Marquez. Dalam dunai olahraga sorak sorai, ejekan, dan provokasi adalah hal yang biasa.

Banyak pihak menyayangkan tindakah Rossi:

"saat Rossi menendang Marc harusnya ia langsung mendapatkan bendera hitam (diskualifikasi)"

"hukuman untuk Rossi terlalu ringan"

"Rossi kontradiktfi dengan pendapatnya sendiri, ia mengatakan bahwa dalam balapan persaingan dapat berlangsung sengit dan sedikit keras, namun saat ini (kasus Rossi-Marquez) ia menyalahkan Marc yang terlalu agresif"

"fans tidak akan menaruh rasa hormat lagi pada Rossi (karena menendang Marquez)"

Diberbagai media sosial tanah air ramai sekali dukungan bagi Rossi dan kecaman pada Marquez, bahkan tidak sedikit pihak yang menuduh bahwa Marquez bekerjasama dengan Lorenzo untuk mencegah Rossi mendapatkan gelar ke-10 nya. Teori konspirasi ala orang dungu.

Marquez dianggap profokator, agresif, dan membahayakan. Penonton dan fans seolah lupa, dalam olahraga duel dan tindakan agresif bukanlah hal yang luar biasa, fans dan penonton seolah lupa bahwa topik dan fokus utamanya adalah tendangan Rossi pada Marquez. 

Cobal lihat bagaimanapun provokatifnya Luiz Suarez ia tidak disanksi karena agretifitasnya, malinkan dihukum karena "giginya"

Coba lihat Dieogo Costa, seberapa bengal dan kasar ia main bola selama ia tidak dengan sengaja menciderai pemain lawan maka ia tidak akan disanksi.

Pada kasus Rossi-Marquez masalah utamnya adalah kaki Rossi yang menendang Marquez. Hal ini yang mesti disorot. Kedewasaan fans Rossi di Indonesia perlu dipertanyakan. Tidak benar dan tidak boleh fanatisme membutahkan mata hati kita akan kebenaran.

Fans tidak boleh menggunakan kacamata kuda, mengedepankan subejaktifitas, perlu ketenangan dan kejujuran hati, apalagi jika melihat tayangan ulang yang memperlihatkan Rossi dengan jelas menendang Marc Marquez.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun