Begitu juga Tuhan tak pernah salah menggoreskan pena pada kertas kosong milikNya
Hanyalah sebuah keegoisan untuk rasa kehilangan
Para penikmat menjadi bijak menjadikannya sajak untuk dikenang
Tentang bunda yang berpulang pada siang menggelap
Bersama puing-puing juang yang belum sempat terderap
Adalah pojok tempat sembhayang menjadi tanda
Bersama ayat-ayat suci nasihat kehidupan ia berpesan
Suara merdu beriring salam perjuangan benih yang ditaburkan
Menjelma jejak langkah sang penghayat kemudian
Untukmu bunda berjuta rindu terhempaskan di relung tak menepi
Lalu kisah bertansformasi sejarah pada masa yang menghampiri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!