Keikutsertaan Indonesia Dalam BRICS (Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) Dapat Memberikan Berbagai Manfaat Yang Signifikan Dari Sudut Pandang Ekonomi, Politik, Dan Strategis. Namun, Manfaat Ini Harus Dievaluasi Dengan Hati-Hati Dalam Konteks Situasi Global Dan Kondisi Internal Indonesia.
Secara Ekonomi, BRICS Memang Mewakili Kekuatan Besar Dengan Potensi Pasar Yang Luas Dan Sumber Daya Yang Melimpah. Berdasarkan Data Terbaru, Negara-Negara BRICS Berkontribusi Sekitar 31.5% Dari GDP Dunia Berdasarkan Paritas Daya Beli (PPP) Dan Sekitar 16% Dari Perdagangan Global (Habib, 2016).
Keanggotaan Indonesia Dalam BRICS Akan Membuka Akses Ke Pasar-Pasar Besar Seperti China Dan India, Yang Merupakan Dua Ekonomi Terbesar Di Asia. Selain Itu, BRICS Memiliki Lembaga Keuangan Sendiri, Yaitu New Development Bank (NDB), Yang Bisa Menjadi Alternatif Pembiayaan Bagi Proyek-Proyek Infrastruktur Di Indonesia Dengan Syarat Yang Lebih Menguntungkan Dibandingkan Lembaga-Lembaga Keuangan Internasional Lainnya Seperti IMF Dan Bank Dunia (Pamungkas Et Al., 2019).
Keuntungan Ini Konsisten Dengan Upaya Pemerintah Indonesia Yang Tertuang Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. Pasal 3 Ayat (2) Menyebutkan Bahwa Kebijakan Penanaman Modal Bertujuan Untuk Memperkuat Daya Saing Perekonomian Nasional Dan Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi (Tahun, 2007).
Bunyi Pasal Tersebut Adalah Sebagai Berikut: "Kebijakan Penanaman Modal Bertujuan Untuk Memperkuat Daya Saing Perekonomian Nasional Dan Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Dengan Menciptakan Iklim Investasi Yang Kondusif, Memberikan Kepastian Hukum, Dan Mendorong Investasi Yang Berkelanjutan."
Dengan Bergabungnya Indonesia Dalam BRICS, Terdapat Peluang Untuk Menarik Lebih Banyak Investasi Langsung Asing (FDI), Khususnya Dari Negara-Negara Anggota BRICS, Yang Dapat Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Dan Industrialisasi Di Indonesia. Hal Ini Sejalan Dengan Tujuan Pemerintah Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
Secara Keseluruhan, Keanggotaan Indonesia Dalam BRICS Dapat Memberikan Berbagai Manfaat Ekonomi Yang Signifikan, Termasuk Akses Ke Pasar Besar, Sumber Daya Keuangan Yang Lebih Menguntungkan, Dan Peningkatan Investasi Asing Langsung (Kondratov, 2021). Namun, Keputusan Ini Juga Harus Mempertimbangkan Dinamika Geopolitik Dan Hubungan Internasional Yang Kompleks.
Dalam Ranah Politik Dan Strategis, BRICS Menawarkan Forum Alternatif Yang Dapat Memperkuat Posisi Tawar Indonesia Di Kancah Internasional. BRICS Dikenal Sebagai Kelompok Negara Yang Sering Mengadvokasi Reformasi Sistem Internasional Agar Lebih Inklusif Dan Adil, Terutama Dalam Struktur Keuangan Global Seperti IMF Dan Bank Dunia (Hermawan Et Al., 2011).
Indonesia, Yang Sering Kali Merasakan Ketidakadilan Dalam Sistem Global Yang Didominasi Negara-Negara Maju, Dapat Menemukan Sekutu Dalam BRICS Untuk Mendorong Reformasi Tersebut. Dari Perspektif Pertahanan Dan Keamanan, BRICS Juga Memiliki Potensi Untuk Memperkuat Hubungan Bilateral Dan Multilateral Di Antara Anggotanya Dalam Hal Kerja Sama Pertahanan (Han & Papa, 2022).