Tumbilotohe
Ti Kaita Bubohe
Tumbili padamala
Ti Kaita Pandala
Ta mohile jakati
Bubohe lo popati
Syair yang diselingi tertawa, "Ha ha ha ha ha ha." Terlebih bila ada di antara teman kami yang celananya melorot karena karetnya putus. Susah payah dia berjalan sambil memegang obor sementara tangan yang sebelahnya sibuk menangani celananya yang maunya turun ke lutut.
Malam semakin larut. Tiba-tiba terdengar bunyi jam alarm kamarku berdering. Aku kaget terbangun. Jam di kamarku menunjukkan pukul 3.30 pagi waktu Philadelphia. Alarm itu memang aku setel untuk membangunkan aku untuk sahur.
Aku duduk sebentar di ranjang. Rupanya aku bermimpi masa kecilku dulu, masa bermain menyusuri lorong cahaya di malam tumbilotohe. Kuusap mataku. Kulayangkan pandanganku di sekeliling kamarku. Ini adalah tahun ketiga aku berpuasa di Philadelphia, di negeri Paman Syam, negeri Amerika Serikat. Tugas belajar yang kuemban membawa aku di negara yang muslimnya tergolong minoritas.
Aku berjalan menuju jendela kamarku. Kubuka pintu jendela. Udara musim panas masuk tanpa permisi. Cahaya-cahaya lampu jalanan yang terlihat olehku, sangat berbeda dengan cahaya lampu tumbiltohe. Namun cukup mengingatkan aku akan kampungku, teman-teman masa kecilku, sanak famili.
Tiba-tiba wajah ayah bunda yang telah lama dipanggil ilahi terbayang di pelupuk mata. Perasaan rindu tiba-tiba mendera hatiku. Aku teringat tiliaya*** yang sering kusantap pada saat sahur di Gorontalo, kampungku yang jauhnya hampir setengah bola bumi ini. Kali ini aku harus sahur dengan hotdog, yang halal tentunya.
Tiba-tiba aku ingat, sebentar lagi Idul Fitri. Kali ini untuk ketiga kalinya aku akan merayakan hari bahagia ini jauh dari keluargaku. Aku telah menyiapkan CD rekaman takbiran ala Indonesia, yang dilengkap dengan tabuhan beduk, yang akan kunikmati di kamarku ini sendiri di malam takbiran nanti. Waktu menderaku semakin sepi.
Catatan:
* Hey itu punyaku.
**Bukan ini punyamu, punyamu yang sana.
*** Masakan tradisional Gorontalo, terbuat dari adonan telur, santan kelapa, dan gula merah yang dikukus.