Mohon tunggu...
Adriansyah Abu Katili
Adriansyah Abu Katili Mohon Tunggu... Dosen - Melukis dunia dengan kata-kata.

Pendidik anak bangsa pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Gorontalo yang gemar membaca segala macam bacaan dan suka melukis dunia dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sedekah Sang Mahasiswa

23 Maret 2024   10:11 Diperbarui: 23 Maret 2024   10:20 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEDEKAH RAMADAN SANG MAHASISWA

Mahasiswa rantau itu bernama Rudi. Tahun ini adalah tahun pertama dia menjalani ibadah puasa di Gorontalo, kota tempat dia kuliah di Universitas Negeri Gorontalo. Karena ini adalah tahun pertama dia beribadah Ramadan di rantau, jauh dati ayah bundanya, maka sangat terasa berat baginya. Kerinduan akan menu buka dan sahur yang dibuat bunda tercinta membuat sangat sepi saat-saat buka di mana Umat Muslimin sangat bergembira. Bagi dia itu adalah saat yang teramat sepi. Hatinya sendu. Titik air matanya yang keluar, dicoba dihapus dengan air wudu. Air wudu yang terasa sejuk bisa membantunya menyejukkan hati yang galau.

Untuk mengatasi rindunya, sering dia berbuka puasa di masjid dekat kos-kosannya. Menu buka di masjid itu sangat lumayan enak dan bergiji. Itu bisa menghemat pengeluarannya sebagai mahasiswa yang biaya hidupnya sangat tergantung pada transfer bulanan dari ayahnya yang berprofesi sebagai ASN.

Baca juga: Universitas Ramadan

Di masjid itu mengadakan kajian menjelang buka puasa, atau lebih tepatnya kultum (kuliah tujuh menit). Salah satu topik kultum adalah keutamaan bersedekah. Sedekah di Bulan Ramadan, menurut ustaz yang berceramah, sangat besar pahalanya. Sepuluh kali lipat pahala yang diberikan oleh Allah SWT bagi mereka yang bersedekah di Bulan Ramadan dibandingkan dengan sedekah di luar Ramadan.

Rudi sangat tersentuh dengan isi ceramah itu. Dia ingin mendapat pahala yang berlipat ganda.itu. Tentu saja harus sesuai dengan isi kantongnya yang hanya pas-pasan. Makluim mahasiswa rantau.

Besoknya, saat mau pulang ke kos-kosan usai kuliah, dia menawar ongkos bentor (becak motor), kenderaan umum yang banyak terdapat di Gorontalo.

Rudi: Bang, berapa onkos bentor ke Jalan Kasuari?

Abang Bentor: Sepuluh ribu, Dek.

Rudi: Mahal, Bang, lima ribu ya?

Abang Bentor: Oh ya , boleh Dek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun