Animal Farm adalah salah satu karya legendaris seorang novelis terkenal Inggris, Goerge Orwell. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1945. Dalam waktu singkat novel ini mendapat tempat di hati masyarakat sastra. Novel ini kemudian diterjemahkan ke beberapa bahasa, di antaranya ke dalam Bahasa Indonesia. Pada awalnya judul ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Binatangisme, namun pada tahun 2001 terbit terjemahan dengan judul tetap Animal Farm.Â
Bagaimana cerita novel ini? Novel ini bercerita tentang sekelompok hewan ternak di peternakan milik Mr. Jones. Â Hewan ternak yang terdiri dari babi, kuda, ayam, dll. Dalam peternakan itu, ada tiga babi yang menjadi pemimpin mereka, Major, Snowball, dan Napoleon. Para binatang itu hidup dalam kungkungan penindasan manusia yang menjadi pemilik peternakan itu, Mr. Jones.
Pada suatu malam, Major Babi, binatang tertua mengumpulkan seluruh binatang. Dia menceritakan mimpinya kepada mereka. Dia memimpikan bahwa seluruh binatang itu bebas, merdeka dari penindasan manusia. Dan bahwa mereka akan memiliki wilayah sendiri.Â
Dalam wilayah itu seluruh binatang hidup merdeka. Dalam wilayah yang kelak disebut sebagai Animal Farm itu seluruh binatang memiliki derajat yang yang sama, berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Major beranggapan bahwa salah satu syarat untuk bisa hidup merdeka dan mulia adalah pendidikan. Maka Snowball memulainya dengan mengajarkan membaca dan menulis pada semua binatang. Dia juga menciptakan sebuah lagu revolusioner yang menjadi cikal bakal lagu kebangsaan Animal Farm.
Perlahan-lahan Major Babi mempersiapkan masyarakat binatang untuk sebuah revolusi yang akan memerdekakan pada binatang penghuni Animal Farm. Namun  karena usianya yang sudah tua, suatu saat Major meninggal dunia. Perannya digantikan oleh dua babi, Snowball dan Napoleon. Kedua babi itu membentuk pemikiran Major menjadi kenyataan.Â
Pada suatu malam seluruh binatang berontak tiba-tiba dan mengusir Mr. Jones berserta seluruh keluarga dan burung kakaktua kesayangannya keluar dari Animal Farm. Maka berdirilah sebuah negara dipimpin oleh duet babi, Snowball dan Napoleon.
Setelah berdiri negara itu, maka ditetapkanlah  tujuh aturan yang harus ditaati semua penghuni Animal Farm.. Bunyi aturan itu adalah:
- apapun yang berjalan dengan dua kaki adalah musuh,
- apapun yang berjalan dengan empat kaki dan bersayap adalah teman,
- tak seekor hewan pun boleh tidur di ranjang,Â
- tak seekor hewan pun boleh mengenakan pakaian,
- tak seekor hewan pun boleh meminum alkohol,
- tak seekor hewan pun boleh membunuh sesama hewan,
- semua hewan setara.
Pada awalnya kehidupan berlangsung sangat bahagia. Semua binatang taat pada peraturan. Namun beberapa lama kemudian mulai timbul intrik. Kedua babi pemimpin mulai pecah.Â
Napoleon adalah babi yang memiliki nafsu berkuasa yang jahat, berlawanan dengan Snowball yang memiliki sifat kenegarawanan. Napolen mulai menyebarkan issu hoaks bahwa Snowball memiliki sifat jahat, sering mencuri idea dari Napoleon. Ketika mereka membuat proyek kincir angin, Napoleon mengatakan bahwa idea membuat kincir angin adalah ideanya yang dicuri  oleh  Snowball.Â
Ketika kincir yang baru terbangun itu rubuh diterpa angin Napoleon menyebarkan isu hoaks bahwa Snowball yang meruntuhkan kincir itu diam-diam pada suatu malam karena ingin berkuasa sendiri. Sehingga suatu saat Snowball menghilang secara misterius. Â Hilangnya Snowball ini diikuti dengan pembersihan Animal Farm dari para binatang yang dianggap sealiran politik dengan Snowball.
Napoleon mengeksploitasi para binatang. Dia mulai bekerja sama dengan manusia, yang pada awalnya dianggap sebagai musuh karena berjalan di atas dua kaki. Tujuh aturan sudah diperas, aturan yang merugikan Napolen dipangkas. Babi kemudian menjadi binatang elit, sehinggan aturan yang tujuh pada akhirnya diperas menjadi satu saja, yaitu Semua binatang sederajat. Aturan ini kemudia ditambah dengan kata  "kecuali beberapa yang memiliki derajat lebih tinggi", dalam hal ini kelompok babi.
Semua binatang harus bekerja keras. Ayam-ayam harus bertelur banyak dan Napoeln menjualnya kepada manusia pedagang telur. Apar ayam yang menolak dihukum bunuh.
 Boxter Kuda, warga pekerja keras, yang selama ini selalu menyanjung Napolen, yang tanpa otak berkata bahwa Napoleon selalu benar, suatu saat sakit parah. Bukannya diobati oleh Napoleon tapi dijual kepada  manusia penjagal dan uangnya digunakan oleh Napoleon untuk membeli whisky. Napoleon kini bersahabat dengan manusia yang dalam aturan semula ditetapkan sebagai musuh (semua yang berjalan diatas dua kaki adalah musuh). Dalam istilah modern sekarang, manusia kini menjadi oligarki kekuasaan yang dipegang oleh Babi Napoleon.
Para Binatang yang tadinya memimpikan hidup sejahtera, tentram, merdeka, kini hidup dalam kesengsaraan. Â Mereka ditindas oleh pemimpin mereka yang dictator, tirani. Â Terlebih pada suatu saat, para binatang mengintip ke dalam rumah Napoleon dan mendapat dia sedang berjalan dengan dua kaki seperti manusia dengan perilaku hedoni.
Beberapa Catatan
Penulis membuat beberapa catatan tentang novel itu. Yang pertama, adalah, bahwa berdirinya negara Animal Farm dikarenakan cita-cita untuk kemerdekaan. Para binatang dalam Animal Farm ingin merdeka dari penindasan manusia pemiliik peternakan itu. Maka mereka berontak, mengadakan revolusi yang berhail mengusir Mr, Jones dari peternakan itu. Lalu mengangkan Babi Snowball dan Babi Napoleon menjadi pemimpin. Pada awalnya kehidupan mereka penuih kebahagiaan. Mereka hidup rukun, tanpa adanya status sosial.
Sejalan dengan waktu, kehidupan mereka mulai berubah. Intrik yang dilakukan oleh Napoleon dengan menyebarkan berita hoaks adalah awal dari kesengsaraan warga Animal Farm. Intrik itu kemudian berujung pada penghilangan Snowball sehingga praktis Napoleon menjadi penguasa tunggal dengan kekuasaan yang tanpa batas.Â
Dengan kekuasaan yang tanpa batas itulah Napoleon mengubah tujuh aturan yang telah ditetapkan agar sesuai dengan naafsu berkuasanya. Salah satu aturan yang diubah secara semena-mena adalah aturan bahwa semua binatang sederajat kecuali beberapa yang lebih tinggi, dan itu adalah para babi Napoelon dan pendukungnya.
Perilaku semena-mena lainnya adalah, Napoleon menjalin kerjasama dengan manusia yang tadinya dianggap sebagai musuh karena menjajah para binatang. Â Kerjasama itu dalam bentuk ekonomi yang menrugikan para warga namun menguntungkan Napoleon dan para konconya.Â
Kerjasama yang semena-mena ini realisasnya antara lain, Napoleon memaksa para ayam betina untuk bertelur dan telur itu dijual kepada manusia dan uangnya untuk Napolen dan para konconya. Napoleon menjual Boxter yang sedang sakit kepada manusia penjagal manusia dan uangnya untuk Napoleon. Kini Napoleon memiliki oligarki yang menunjang kekuasaannya.
Napoleon mulai mengadakan pesta-pesta di mana alkohol menjadi minuman elit. Alkohol yang tadinya terlarang bagi semua binatang warga Animal Farm mulai dijinkan khusus bagi para warga elit. Ini menunjukkan hilangnya equility before law.
Jadi apa yang dapat ditarik dari novel ini? Menurut hemat penulis, novel ini bukan hanya kegagalan revolusi komunisme di Uni Sovyet seperti yang dirilis oleh https://id.wikipedia.org/wiki/Binatangisme. Novel ini adalah potret tragedy kekuasaan manusia. Babi dalam novel ini adalah simbolisasi dari nafsu berkuasa yang didorong oleh nafsu untuk hidup hedon. Para binatang lain adalah symbol dari rakyat yang ditindas. Maka tidak salah lagi bila dikatakan bahwa novel ini berbicara tentang tragedy kekuasaan di dunia manusia. Â Novelis telah menampilkan binatang untuk menampilkan tragedi nafsu kekuasaan manusia.
Gorontalo, 5 Februari 2024
Adriansyah A. Katili
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H