Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Bukber Berkah: Persahabatan yang Menginspirasi

14 Maret 2024   04:00 Diperbarui: 14 Maret 2024   04:07 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Perkenalkan namaku Tino. Lahir di tahun satu sembilan enampuluhan. Generasi yang suka nonton TV waktu itu dengan mengintip ke tetangga yang dianggap mampu. Dengan pemancar TV-nya dari bambu menjulang tinggi. Syukur orang tuaku masih bisa memberi kesempatan untuk sekolah.


Yah waktu itu sekolah dengan tanpa alas kaki. Bahkan ada salah satu teman pindahan dari lampung memakai sepatu menjadi bahan olok-olokan.


Sore ini Tino merasa sangat bahagia ketika bulan puasa tiba. Selain menjadi bulan yang penuh berkah, ini juga menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul dengan teman-teman lamanya. Tino merencanakan sebuah Bukber (buka puasa bersama) yang istimewa dengan mereka.

Hari itu, Tino mengundang Nyono, Munadi, Wino, Khusni, dan Nuryati untuk berkumpul di rumahnya. Mereka semua telah lama tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Rumah Tino dihias dengan cahaya lampu hiasan yang memberikan nuansa hangat dan ramah.

Ketika teman-teman Tino tiba, suasana keakraban seolah-olah membawa mereka kembali ke masa-masa indah di sekolah dulu. Mereka saling berpelukan dan tertawa mengingat kenangan-kenangan lama. Tino pun mengajak mereka untuk duduk di sekitar meja yang telah disiapkan dengan hidangan lezat.

Bukber dimulai dengan doa bersama, merayakan kebersamaan, dan mengingat kembali kenangan-kenangan indah masa lalu. Mereka berbagi cerita tentang pekerjaan, keluarga, dan petualangan hidup masing-masing. Hidangan lezat yang disajikan oleh Tino's mom menambah kehangatan suasana.

Nyono yang selalu ceria menceritakan kisah lucu di tempat kerjanya, sementara Munadi yang kini telah menjadi seorang polisi, berbagi pengalaman tugasnya. Wino dan Khusni, pasangan yang selalu romantis, menceritakan tentang perjalanan mereka bersama-sama. Nuryati, yang kini menjadi guru, berbicara tentang pengalamannya mengajar anak-anak.

Saat maghrib tiba, mereka semua berhenti sejenak untuk menunaikan salat Maghrib bersama-sama. Setelah itu, mereka kembali ke meja makan untuk melanjutkan santap malam. Hidangan takjil dan makanan berat terus mengalir, dan mereka semua merasa bersyukur dapat berbagi momen yang penuh berkah ini.

Setelah makan selesai, mereka beranjak ke ruang tengah untuk melanjutkan obrolan. Mereka mengenang kembali momen-momen bersama, tertawa, dan menyebutkan berbagai peristiwa yang menggembirakan. Malam itu berakhir dengan doa syukur atas kebersamaan dan silaturahim yang telah terjalin.

Tino dan teman-temannya merasa bahagia karena berhasil menjalani bukber yang penuh berkah bersama-sama. Mereka berjanji untuk menjaga hubungan persahabatan ini dan berharap bisa melanjutkan tradisi bukber bersama di tahun-tahun berikutnya.

Bulan puasa berlalu dengan indah, namun kebersamaan Tino dan teman-temannya tidak berhenti di situ. Mereka memutuskan untuk membuat tradisi rutin berkumpul setiap bulan Ramadhan untuk berbagi kebahagiaan dan kebersamaan. Jadwal rutin ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh mereka.

Setiap tahunnya, mereka menetapkan tema berbeda untuk bukber mereka. Ada tahun di mana mereka memilih untuk berkumpul di alam terbuka, menikmati suasana senja sambil berbuka di tengah keindahan alam. Tahun berikutnya, mereka mencoba masakan khas daerah yang berbeda setiap harinya untuk mengeksplorasi ragam kuliner Indonesia.

Dengan berjalannya waktu, keluarga mereka pun turut serta dalam tradisi ini. Tino's mom, yang selalu menyediakan hidangan lezat, menjadi semakin dekat dengan teman-teman Tino. Mereka bukan hanya teman Tino, tetapi juga bagian dari keluarga besar yang penuh kasih.

Tradisi bukber mereka juga diwarnai dengan kegiatan amal. Setiap tahun, mereka mengumpulkan donasi dari anggota keluarga dan teman-temannya untuk membantu sesama yang membutuhkan. Mereka mendirikan sebuah program sukarela untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yatim dan keluarga kurang mampu.

Kebersamaan mereka tak hanya terbatas pada bulan puasa. Setiap kali ada kesempatan untuk berkumpul, mereka selalu berusaha menyempatkan diri. Tino dan teman-temannya mengerti bahwa persahabatan yang kokoh memerlukan perhatian dan waktu yang konsisten.

Mereka terus membangun kenangan indah bersama, berbagi tawa, suka, dan duka. Bukber yang dimulai sebagai tradisi sederhana telah tumbuh menjadi kebiasaan yang mendalam dan berarti bagi mereka semua. Mereka merayakan persahabatan, cinta, dan kebahagiaan yang selalu hadir di setiap momen kebersamaan mereka.

Babulu, 14 Maret 2024
#Penadebu_ "Bukber Berkah: Persahabatan yang Menginspirasi"
#ramadan bercerita 2024
#ramadan bercerita 2024 hari 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun