Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rebung Ajaib Masa Kejayaan

20 Juli 2023   20:02 Diperbarui: 20 Juli 2023   20:12 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suwardi tersenyum malu, "Ups, maaf, Bapak . Kurang hati-hati."

Pak Suryanto tertawa, "Tidak apa-apa, Suwardi. Kita belajar dari kesalahan, kan?"

Setelah rebung-rebung bersih dan siap, mereka melanjutkan dengan memotongnya sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan.

Suwardi kagum, "Bapak, Bapak benar-benar ahli dalam mengolah rebung!"

Pak Suryanto merendah, "Terima kasih, Suwardi. Semua ini berkat pengalaman dan latihan selama bertahun-tahun."

Setelah selesai mengolah rebung, mereka meletakkannya dalam wadah-wadah bersih dan rapi. Suwardi merasa begitu bangga dengan hasil kerja kerasnya bersama Bapak nya.

Suwardi bersyukur, "Terima kasih, Bapak, karena telah mengajari saya segala hal ini. Saya merasa begitu bahagia bisa belajar dari Bapak."

Pak Suryanto mengusap kepala Suwardi lembut, "Kamu anak yang pandai dan rajin belajar, Suwardi. Bapak bangga memiliki anak sepertimu."

Malam itu, saat dapur mereka bersih dan rapi, Suwardi merasa puas dan bahagia. Ia tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang mengolah rebung, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang berharga dari sang Bapak . Suasana hangat di dapur mereka adalah bukti dari kebersamaan dan kasih sayang yang mendalam di antara mereka.

Keesokan paginya, sebelum matahari terbit, Suwardi dan Pak Suryanto pergi ke pasar. Kebahagiaan menghiasi wajah mereka saat melihat pelanggan senang mendapatkan rebung segar dari hasil kerja keras mereka. Uang yang mereka peroleh dari penjualan rebung digunakan untuk kebutuhan keluarga dan sedikit tabungan untuk masa depan.

Suwardi memiliki seorang teman baik bernama Poniyah. Mereka selalu bersama, bermain, dan belajar bersama di sekolah. Poniyah sering berkisah tentang masa kecil mereka yang penuh dengan keceriaan. "Tidak ada anak yang mengeluh atau sedih, Pak, di zaman itu," ucap Poniyah kepada Pak Suwardi sambil tertawa. "Kami selalu riang gembira dan penuh ceria."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun