Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sendipun Mulai Bernyanyi

19 Juni 2023   18:22 Diperbarui: 19 Juni 2023   18:30 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sendipun Mulai Bernyanyi

Oleh: Penadebu

Di antara waktu yang bergulir perlahan,

Sendi pun mulai bernyanyi dalam senandungnya.

Sudah tua, semakin rapuh pisik terasa,

Tenaga dan pikiran pun menghadapi tantangan yang berat.

Sang waktu tak henti melambungkan hari,

Namun kekuatan yang dahulu begitu tegar, kini surut merana.

Kaki yang dahulu berlari menembus angkasa,

Kini terhenti dalam langkah yang ragu-ragu.

Fisik yang tak sekuat dahulu,

Seperti semut yang berjalan di hamparan pasir

Meski langkahnya lambat, namun tetap tegar melangkah,

Menyuarakan kisah hidup yang tak terlupakan.

Dalam pikiran yang merangkak lamban,

Memori indah terbentang dalam segala warna

Perjalanan panjang mengalir dalam benak,

Menyimpan cerita penuh makna dan pengalaman yang tak ternilai.

Meski tak lagi muda, semangat tetap berkobar,

Takkan padam oleh waktu yang berlalu.

Fisik yang rapuh menjadi pelajaran hidup,

Menyadarkan akan kebesaran dan kerapuhan manusia.

Biarlah usia tak lagi terukir di wajah,

Namun tetap terpancar dalam jiwa yang menggelora

Dengan sendi yang bernyanyi, kita belajar menghargai,

Semua nikmat yang diberikan seiring bertambahnya usia.

Rapuh fisik, tenaga, dan pikiran tak menjadi hambatan,

Melainkan pancaran kebijaksanaan yang mendalam.

Di setiap langkah, terpahat makna yang tak ternilai,

Dalam kehidupan yang beranjak menuju keabadian.

Jadilah sendi yang bernyanyi, meski dengan kelemahan,

Tetaplah melangkah dengan hati yang penuh kasih

Kita adalah pelangi di balik gerimis kehidupan,

Semakin tua, semakin berwarna dalam setiap langkah kita.

Babulu, 19 Juni 2023

#Penadebu_Puisi Bebas-Sendipun Mulai Bernyanyi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun