Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Kerajinan Tenun Sukarare

8 Juni 2023   05:20 Diperbarui: 8 Juni 2023   05:28 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian peserta menggunakan pakaian adat suku Sasak-Dokpri

Untuk memastikan kelangsungan kerajinan tenun Sukarare, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait. Program pelatihan, pembinaan, dan pemberdayaan perajin tenun Sukarare telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan mereka. Selain itu, promosi dan pemasaran produk tenun Sukarare juga ditingkatkan melalui berbagai event, pameran, dan platform digital.

Pemerintah daerah NTB juga berperan dalam melestarikan dan memajukan kerajinan tenun Sukarare. Mereka telah membentuk kelompok-kelompok kerja dan pusat pelatihan untuk mendukung perajin lokal. Selain itu, pemerintah juga mengadakan festival tenun Sukarare secara berkala sebagai ajang untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk tenun Sukarare kepada masyarakat luas.

Dalam beberapa tahun terakhir, tenun Sukarare juga mendapatkan pengakuan internasional. Produk tenun Sukarare telah dipamerkan dan dipasarkan di berbagai negara sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Pengakuan ini membantu meningkatkan citra dan popularitas tenun Sukarare, serta membuka peluang ekspor yang lebih luas.

Selain itu, perajin tenun Sukarare juga semakin berinovasi dalam menghadapi perkembangan zaman. Mereka mencoba menggabungkan teknik tenun tradisional dengan desain modern, sehingga menghasilkan produk yang tetap mempertahankan keaslian tenun Sukarare namun tetap relevan dengan tren mode saat ini. Hal ini membantu menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam kerajinan tenun dan menjaga kesinambungan budaya.

Pentingnya kerajinan tenun Sukarare tidak hanya dalam konteks budaya dan ekonomi, tetapi juga dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Proses pembuatan tenun Sukarare menggunakan pewarna alami dari tanaman lokal, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pewarna sintetis yang dapat mencemari air dan tanah. Penggunaan pewarna alami juga memberikan nilai tambah bagi produk tenun Sukarare, karena memberikan nuansa alami dan organik yang dihargai oleh konsumen yang peduli akan lingkungan.

Kerajinan tenun Sukarare merupakan salah satu kebanggaan dan harta budaya Indonesia. Melalui upaya pelestarian, pemberdayaan, dan promosi yang berkelanjutan, diharapkan kerajinan tenun Sukarare dapat terus berkembang dan dikenal lebih luas baik di dalam negeri maupun di mancanegara. Dengan demikian, warisan budaya ini dapat tetap hidup dan memberikan manfaat bagi masyarakat NTB serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia secara keseluruhan.

Sukarare, 5 Juni 2023

Penadebu-Artikel_ Kerajinan Tenun Sukarare

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun