Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keberuntungan Bangsa Indonesia dalam Keberagaman

1 Juni 2023   13:17 Diperbarui: 1 Juni 2023   13:22 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberuntungan Bangsa Indonesia dalam Keberagaman
Oleh: Penadebu

Pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila, dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia, lahir dengan megah. Hari ini, pada 1 Juni 2023, kita merayakan ulang tahun yang ke-78 Pancasila, sebuah tonggak yang membawa persatuan dan keberagaman dalam negara kita. 

Dalam konteks ini, sebuah percakapan penting antara Presiden Indonesia pertama, Soekarno, dan Presiden Yugoslavia, Josef Broz Tito, memberikan pemahaman yang dalam mengenai kekuatan Pancasila dalam menjaga persatuan bangsa.

Dalam pertemuan mereka, Bung Karno, sapaan akrab Soekarno, bertanya kepada Tito mengenai nasib bangsa Yugoslavia jika Tito meninggal nanti. Tito dengan bangga menjawab bahwa ia memiliki tentara-tentara yang berani dan tangguh untuk melindungi bangsanya. Namun, Tito juga menanyakan nasib Indonesia kepada Bung Karno.

Dengan tenang, Bung Karno menjawab bahwa ia tidak khawatir karena ia telah meninggalkan bangsanya dengan sebuah "way of life," yaitu Pancasila. Bung Karno menyebut Pancasila sebagai lima butir mutiara yang indah yang ia temukan melalui penggalian dalam tradisi-tradisi Indonesia sendiri. Dalam penjelasan Bung Karno, Pancasila menjadi dasar yang mampu menyatukan penduduk Indonesia yang beragam suku, golongan, agama, dan kepercayaan.

Buktinya, menurut para ahli sejarah di Serbia, Yugoslavia yang lebih beruntung dibandingkan Indonesia seharusnya tidak mengalami disintegrasi seperti yang terjadi pada akhirnya. Alasannya adalah wilayah Yugoslavia tidak terpisah-pisah seperti Indonesia dan tidak memiliki keragaman etnis sebanyak Indonesia. Namun, Yugoslavia akhirnya pecah menjadi tujuh negara kecil, yaitu Serbia, Kroasia, Bosnia, Slovenia, Montenegro, Kosovo, dan Makedonia.

Dalam perspektif ini, bangsa Indonesia dianggap lebih beruntung karena keberadaan Pancasila yang menjadi pijakan kuat dalam menjaga persatuan. Pancasila mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dengan prinsip-prinsipnya yang mengutamakan keadilan sosial, persatuan, kerakyatan, ketuhanan yang maha esa, dan kepantasan hidup. Hal ini memungkinkan berbagai suku, agama, dan golongan dapat hidup berdampingan secara harmonis.

Bung Karno juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga negeri kita, Indonesia. Ia menyampaikan bahwa kehilangan negeri, kehilangan Tanah Air, sama saja dengan kehilangan diri sendiri. Nafas, darah, dan keringat kita terletak di sini. Sejarah kita tumbuh dan terwujud di dalamnya. Oleh karena itu, kita harus menjaga dan memelihara Indonesia dengan sepenuh hati.

Pada Hari Lahir Kesaktian Pancasila ini, kita patut merayakan keberuntungan bangsa Indonesia dalam memiliki Pancasila sebagai pijakan yang kuat dalam menjaga keberagaman dan persatuan. Pancasila telah membuktikan dirinya sebagai landasan yang kokoh untuk melindungi keutuhan dan kesatuan Indonesia.

Keberagaman adalah salah satu kekayaan bangsa Indonesia. Negara ini dihuni oleh berbagai suku, agama, budaya, dan adat istiadat yang berbeda. Meskipun adanya perbedaan tersebut, Pancasila hadir sebagai garis panduan yang menyatukan seluruh elemen masyarakat Indonesia. Prinsip keadilan sosial, persatuan, dan kerakyatan yang diusung oleh Pancasila memberikan jaminan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dan perlindungan yang adil.

Pancasila juga memberikan kebebasan beragama dan menjunjung tinggi prinsip ketuhanan yang maha esa. Dalam Pancasila, setiap individu memiliki hak untuk memeluk agama dan kepercayaan sesuai dengan keyakinannya, sambil tetap menghormati hak dan kebebasan orang lain untuk beragama. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang inklusif dan harmonis dalam mengelola keberagaman agama dan kepercayaan.

Selain itu, Pancasila juga mengajarkan pentingnya kerakyatan dan kepantasan hidup. Semua warga negara Indonesia memiliki peran dan tanggung jawab dalam membangun negara ini. Prinsip ini mengajarkan kita untuk hidup secara bertanggung jawab, menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan kepatutan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjalankan prinsip ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkeadilan.

Dalam perjalanan sejarahnya, Pancasila telah diuji dan terbukti mampu bertahan dan menjaga persatuan Indonesia. Meskipun pernah menghadapi tantangan dan konflik yang serius, Pancasila tetap menjadi pegangan yang kuat dalam menghadapi berbagai rintangan. Prinsip-prinsipnya yang inklusif dan menghargai perbedaan menjadi perekat bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, peringatan Hari Lahir Kesaktian Pancasila ini merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk menghargai dan memaknai pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Mari kita terus menjaga keberagaman, memperkuat persatuan, dan memelihara Pancasila sebagai fondasi yang kokoh bagi bangsa Indonesia. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, kita dapat melangkah maju menuju masa depan yang lebih baik, di mana harmoni, keadilan, dan persatuan tetap menjadi landasan dalam membangun negara kita yang tercinta, Indonesia.

Pancasila adalah warisan berharga yang harus terus dijaga dan diperkuat oleh setiap generasi Indonesia. Untuk itu, penting bagi kita untuk terus memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. 

Salah satu makna penting dari Pancasila adalah keadilan sosial. Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam mendapatkan keadilan, kesempatan, dan perlindungan. 

Pancasila mengajarkan kita untuk menghormati hak asasi manusia dan menjunjung tinggi nilai-nilai persamaan dalam segala aspek kehidupan. Dengan menerapkan keadilan sosial, kita dapat meminimalisir kesenjangan sosial dan membangun masyarakat yang lebih inklusif.

Selanjutnya, persatuan adalah nilai yang menjadi inti dari Pancasila. Dalam keberagaman suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia, persatuan menjadi pondasi yang kuat dalam mempertahankan keutuhan negara. Pancasila mengajarkan kita untuk saling menghormati dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. 

Dengan membangun persatuan yang kokoh, kita dapat menghadapi tantangan dan mengatasi perbedaan dengan bijaksana, sehingga tercipta harmoni dan stabilitas dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, Pancasila juga menganjurkan kerakyatan sebagai prinsip yang penting. Kerakyatan mengandung arti bahwa kekuasaan negara berasal dari rakyat dan digunakan untuk kepentingan rakyat. Pancasila mengajarkan pentingnya partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan negara. Dengan mempraktikkan kerakyatan, kita dapat menciptakan pemerintahan yang demokratis dan mewujudkan kepentingan rakyat secara adil.

Terakhir, Pancasila mengandung nilai ketuhanan yang maha esa. Nilai ini mengakui dan menghormati keberagaman agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia. Pancasila mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan melihatnya sebagai sumber inspirasi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Dengan menghargai ketuhanan yang maha esa, kita dapat menciptakan suasana yang toleran dan saling menghormati antarumat beragama.

Dalam perjalanan sejarahnya, Pancasila telah menjadi dasar yang kokoh dalam menjaga persatuan dan keberagaman di Indonesia. Namun, tantangan dan perubahan zaman mengharuskan kita untuk terus memperkuat pemahaman dan penerapan Pancasila dalam kehidupan kita. Kita perlu menjadikan Pancasila sebagai landasan moral dan etika dalam bertindak serta menjaga kehidupan bermasyarakat yang harmonis.

Oleh karena itu, di Hari Lahir Kesaktian Pancasila ini, marilah kita merenungkan kembali makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Mari kita berkomitmen untuk menjaga, memperkuat, dan mengamalkan Pancasila dalam setiap aspek kehidupan kita. Setiap individu, mulai dari tingkat pribadi hingga ke tingkat masyarakat, memiliki peran penting dalam menjaga dan memperkuat Pancasila.

Pertama-tama, kita perlu menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam diri kita sendiri. Kita harus mengembangkan kesadaran akan pentingnya keadilan, persatuan, kerakyatan, dan nilai ketuhanan dalam tindakan dan sikap kita sehari-hari. Dalam interaksi dengan orang lain, kita harus menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi nilai persatuan. Dengan demikian, kita akan menjadi contoh yang baik bagi orang lain dalam menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam menyebarkan pemahaman dan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Pendidikan yang berbasis Pancasila akan membentuk generasi yang memiliki kesadaran dan komitmen yang kuat terhadap persatuan dan keberagaman Indonesia. Seluruh lembaga pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, harus melibatkan Pancasila dalam kurikulum dan kegiatan pembelajaran sehingga nilai-nilai Pancasila menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan kita.

Selain itu, pemerintah dan lembaga terkait juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mempromosikan Pancasila. Pemerintah harus menjalankan kebijakan yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, memastikan adanya keadilan sosial, merawat persatuan, menggalang partisipasi aktif masyarakat, dan menjunjung tinggi kebebasan beragama. Lembaga terkait, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), juga harus mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kerja mereka untuk menciptakan masyarakat yang adil, berkeadilan, dan berdaya.

Tidak kalah pentingnya, peran aktif masyarakat dalam menjaga dan mengamalkan Pancasila juga sangat diperlukan. Masyarakat harus menghargai keberagaman suku, agama, dan budaya, serta berkomitmen untuk membangun persatuan dan mengatasi perbedaan dengan dialog dan toleransi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dengan tidak melakukan diskriminasi, mempromosikan perdamaian, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman, Pancasila tetap menjadi pilar yang kokoh bagi bangsa Indonesia. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita dapat memperkuat keberagaman, menjaga persatuan, dan membangun Indonesia yang berdaulat, adil, dan sejahtera. 

Mari kita jadikan Hari Lahir Kesaktian Pancasila sebagai momen refleksi dan komitmen kita dalam menjaga, memperkuat, dan mengamalkan Pancasila sebagai panduan hidup dan dasar dalam membangun bangsa. Mari kita perkuat pemahaman kita tentang Pancasila melalui pendidikan, dialog, dan partisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, penting bagi kita untuk menghargai sejarah dan perjuangan yang dilakukan para pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila. Mereka telah melalui proses panjang dan penuh tantangan untuk menyusun sebuah falsafah negara yang dapat menyatukan bangsa Indonesia. Dengan menghargai sejarah tersebut, kita dapat lebih menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan lebih berkomitmen dalam menjaganya.

Tantangan dan perubahan zaman tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan Pancasila. Sebaliknya, kita perlu mengadaptasi nilai-nilai Pancasila dengan bijaksana sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi tetap menjaga inti dan esensinya. Penerapan Pancasila dalam era digital, globalisasi, dan kemajuan teknologi harus dilakukan secara seimbang dan tidak melupakan nilai-nilai moral dan etika yang terkandung dalam Pancasila.

Pancasila bukanlah sesuatu yang hanya diucapkan atau diperingati sekali dalam setahun. Pancasila harus menjadi bagian dari identitas kita sebagai bangsa Indonesia, tercermin dalam perilaku, sikap, dan tindakan kita sehari-hari. Mari kita hidup sebagai warga negara yang mengamalkan Pancasila dalam segala aspek kehidupan, mulai dari keluarga, lingkungan kerja, hingga ke tingkat nasional.

Dalam merayakan Hari Lahir Kesaktian Pancasila, mari kita bersama-sama mengambil momen ini sebagai waktu untuk merenungkan dan mengintrospeksi diri. Mari kita tingkatkan pemahaman kita tentang Pancasila, saling menghormati perbedaan, memperkuat persatuan, dan menjaga keberagaman sebagai kekayaan bangsa. Dengan memaknai dan mengamalkan Pancasila, kita akan mampu menghadapi setiap tantangan dan membangun masa depan Indonesia yang lebih baik, adil, dan harmonis.

Selamat Hari Lahirnya Pancasila, semoga Pancasila tetap menjadi pijakan kokoh dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemajuan dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Merdeka! (Penadebu)

Babulu, 1 Juni 2023
#Penadebu-artikel_ Keberuntungan Bangsa Indonesia dalam Keberagaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun