Jalan Menuju Sepaku IKN Mulus: Dahulu Banyak Jalan Berlubang, Sekarang Banyak Lubang Berjalan?
Oleh: Penadebu
Ketika saya bertemu teman-teman dari Sepaku sekitar tahun 2010, saya selalu bertanya, "Bagaimana kondisi jalan sekarang, Pak?"
"Wah, masih seperti kemarin-kemarin, Bapak bisa saja mencoba ke sana, dijamin akan menikmati "wisata Lubang Sewu."
Mendengar jawaban dari teman di Sepaku, saya langsung tertawa. Waktu itu, di-mutasi ke Sepaku adalah sebagai buangan atau pegawai yang disingkirkan karena sesuatu hal. Bagaimana tidak, semua akses jalan tidak ada yang bagus sama sekali.
Kita juga maklum, karena waktu itu akses jalan Sepaku Semoi KM 38 itu benar-benar rusak parah, apalagi saat hujan tiba. Dijamin jalanan akan penuh lumpur berliku. Belum lagi, lengket di ban kendaraan. Benar-benar mengenaskan waktu itu. Makanya teman-teman ASN yang dari Sepaku biasanya, kalau datang ke kantor selalu perwakilan. Mengingat jarak tempuh yang jauh ditambah dengan kondisi jalan yang lumayan rusak parah.
Namun, berbeda dengan kondisi sekarang. Sepaku merupakan daerah yang menjadi primadona. Hampir semua orang berkeinginan untuk memiliki lahan tempat tinggal di sana. Mengapa tidak, yuk kita simak bersama.
Sepaku, sebuah daerah yang ditunjuk menjadi lokasi IKN yang terletak di Penajam Paser utara dan Samboja Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dahulu tidak banyak dikenal. Meskipun terkenal dengan wisata lubang sewu (Seribu Lubang) sebagai sarkasmenya, kota ini tidak memiliki daya tarik yang cukup bagi wisatawan atau penduduk untuk menetap di sana. Infrastruktur daerah ini yang buruk, khususnya jalan-jalan berlubang, menjadi kendala utama bagi perkembangan daerah ini. Namun, hal itu berubah sejak Sepaku ditunjuk sebagai ibukota negara baru, yang diberi nama Ibukota Negara Nusantara (IKN).
Sebagai ibukota negara baru, IKN membutuhkan infrastruktur yang memadai untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan pemerintahan. Salah satu infrastruktur penting yang harus diperbaiki adalah jalan-jalan yang berlubang. Sejak ditunjuk sebagai ibukota negara, banyak pembangunan dan perbaikan jalan-jalan yang dilakukan untuk membuat jalan-jalan menjadi mulus dan nyaman untuk dilalui. Hal ini menjadi fokus utama pemerintah dan kontraktor pembangunan untuk membuat IKN menjadi kota modern dan berkarakter.
Namun, keberadaan banyak pekerja dari luar daerah, yang rata-rata adalah laki-laki, yang datang ke IKN untuk bekerja di proyek pembangunan, membawa tantangan baru bagi daerah ini.Â
Adanya banyak pekerja ini bisa mengakibatkan banyak lubang berjalan yang melakukan transaksi. Apalagi aktivitas para pekerja yang semua rata-rata laki-laki perlu kebutuhan biologis. Â Ini kalau tidak diantisipasi jauh hari bisa meningkatkan risiko penyakit sosial seperti prostitusi dan narkoba. Oleh karena itu, pemerintah setempat harus memperhatikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat setempat dengan memperketat pengawasan terhadap aktivitas yang dapat merusak kota ini.
Namun, bukan hanya jalan-jalan yang menjadi perhatian utama pemerintah dan kontraktor pembangunan. Banyak infrastruktur lain seperti jembatan, gedung perkantoran, dan fasilitas umum lainnya juga sedang dibangun dan diperbaiki. Semua ini bertujuan untuk memastikan IKN memiliki fasilitas yang memadai dan memenuhi standar kota modern.
Dengan adanya penunjukan Sepaku sebagai ibukota negara baru, kota ini menjadi semakin menarik bagi wisatawan dan penduduk untuk menetap di sana. Banyak wisatawan yang datang untuk melihat perkembangan kota ini dan menikmati wisata alamnya. Diharapkan bahwa IKN dapat terus berkembang menjadi kota modern yang berkarakter, dan tetap menjaga keindahan alam dan keberagaman budaya serta dijauhkan dari penyakit sosial masyarakat yang merusak.
Sepaku, 8 Mei 2023
#Penadebu_ Jalan Menuju Sepaku IKN (Ibukota Negara Nusantara) Mulus: Dahulu Banyak Jalan Berlubang, Sekarang Banyak Lubang Berjalan?
#@kompasiana.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H