Hanya saja kita harus cermat dan sadar kalau kita seringkali hanya bisa melihat hasilnya saja dan kurang mampu melihat prosesnya. Kita hanya tahu dia sukses, dia gagal, dia kecelakaan, dan sebagainya. Ada satu kata kunci yang perlu kita lihat juga, yaitu hukum sebab akibat.
Hukum sebab akibat adalah sunnatullah, ketetapan Allah juga. Dalam al-Qur’an diterangkan: segala sesuatu ada sebab dan segala sesuatu akan mengikuti sebab itu.
Dari sini perlu ada pertanyaan: mengapa dia sukses, mengapa dia gagal, mengapa dia kecelakaan, dan lain-lain. Subhanallah… sungguh Maha Kuasa Allah dengan ketetapan-Nya yang sedemikian detail dan sangat logis bagi manusia.
Maka, tidaklah kita sadari bahwa diri ini sangatlah kecil dan lemah. Jadi tidak sepantasnya sombong.
Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha sebaik-baiknya dan diserta do’a yang khusyu. Tak ada yang pantas untuk kita banggakan dan pamerkan kepada orang lain. Karena hak paten itu hanya milik Allah Semata.
Dari muhasabah ini, marilah kita seraya berdo’a kepada-Nya:
“Ya Allah perbaikilah agamaku yang menjadi pelindung urusanku, perbaikilah duniaku yang menjadi penghidupanku, perbaikilah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku, jadikanlah hidup ini sebagai kesempatan menambah setiap kebaikan dan jadikanlah mati sebagai istirahat dari semua kejahatan” (HR. Muslim). Wakafaa billahi syahida…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H