Astaghfirullahal adhim,,,
Kita juga harus sadar, sesunggunya apa yang kita miliki di dunia ini adalah amanah yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya.
Semuanya itu hanyalah titipan. Kesehatan, kecantikan, otak yang cemerlang, harta yang melimpah, maupun keluarga.
Semua itu adalah amanah yang wajib kita jaga, sebab hakikatnya adalah milik-Nya dan pasti juga akan kembali pada-Nya pula.
Begitu juga dengan kematian. Bagi-Nya itu suatu perkara yang mudah dan kita tidak akan tahu kapan waktu ajal kita tiba serta kita tidak akan mampu lari pada kepastian (qadar) yang sudah telah di tertulis di lauh mahfudz.
Jika Allah sudah akan mengambil hak-Nya dan berkata: “Kun..!!!” Maka segala sesuatu pasti akan terjadi dengan kehendaknya.
Hal ini disebutkan di dalam QS. al-Jumu’ah; 8 yang artinya: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Dalam keterangan yang lain disebutkan bahwa semua yang terjadi di dunia ini, alam utk skala lebih besar, sudah tertulis di lauh mahfudz, katanya, semenjak alam diciptakan.
Dalam nash yang lain disebutkan pena-pena sudah diangkat dan tinta-tinta sudah kering. Hal ini menunjukkan bahwa ketetapan itu tak dapat dirubah.
Bagaimanakah kita menyikapi keterangan ini, percuma kita bersusah payah, rajin belajar, bekerja keras, toh semua sudah di atur. Ini perlu pendalaman dalam kajian tasawuf.
Yang terpenting, sebagai muslim kita wajib percaya terhadap semua keterangan yang diberikan Allah, baik melalui al-Qur’an, hadis qudsi, maupun hadis nabi.