Mohon tunggu...
Pemuda Peduli
Pemuda Peduli Mohon Tunggu... Penulis - Reach More, Give More

Pemuda Peduli merupakan NGO yang berdiri legal sebagai Yayasan sejak tahun 2016. Dengan latar belakang Suistanable Development Goals Nomor 4 yaitu Quality Of Education dimana Pemuda Peduli berperan aktif dalam mendukung terciptanya Pendidikan yang adil dan merata di Indonesia serta mewadahi aktivitas dan kreatifitas anak muda.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Ganti Menteri, Ganti Kurikulum" Budaya Penghambat Majunya Pendidikan Indonesia

27 Desember 2021   15:50 Diperbarui: 27 Desember 2021   15:53 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan di daerah yang masih jauh dari kata sejahtera mendorong program ini lahir sejak tahun 2017 lalu, Desa Sirnajaya merupakan satu dari tiga desa binaan yang berada di bawah naungannya, yang berlokasi di Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat.

Akses jalan yang tak mudah, ditambah jarak dari Bandung Kota menuju lokasi bisa mencapai 4 jam lamanya menjadikan akses informasi pendidikan terhambat lajunya di desa ini. 

Ditambah lagi, pembatasan sosial yang dilakukan karena pandemi virus yang terjadi sampai saat ini menjadi masalah lain yang muncul dalam akses pendidikan di desa ini. Kekurangan tenaga pengajar juga menjadi problem selanjutnya yang masih harus diselesaikan di sini.

Pengajaran yang dilakukan selama 2 minggu satu kalinya setiap bulan, diharapkan dapat membantu ketertinggalan pengajaran yang terjadi di desa. Untuk kurikulum yang menjadi bahan ajarnya bersumber pada Activity Book. Sebuah buku panduan berisikan 6 bahan ajar diantaranya Literasi Bahasa, Matematika, Sains, Seni Budaya, Ilmu Sosial dan Ekonomi.

Belum selesai permasalahan kurtilas, pencanangan perubahan kurikulum di 2022 nanti oleh Nadiem Makariem dinilai kurang efektif. Mengingat pemerataan kurikulum kurtilas, berdasarkan ulasan diatas saja masih dalam prosesnya. 

Mengutip apa yang disampaikan pengamat pendidikan, Indra Charismiadji melalui medcom.id, ia mengatakan bahwa seharusnya berfokus pada pelatihan guru-guru untuk membangun SDM (Peserta didik) yang unggul.

"Jadi kalau ada tugas, visi dari Pak Presiden membangun SDM unggul, jawabannnya bukan ganti kurikulum.  Fokusnya harusnya pelatihan guru, memastikan kualitas dan kapasitas guru kita memang sudah baik. Ini yang belum dilakukan" Pungkasnya.

Patut ditunggu apakah canangan perubahan kurikulum nantinya akan dapat merubah Pendidikan Indonesia, atau lagi-lagi hanya menjadi budaya penghambat laju kembangnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun