Dafi munir, atau yang nama lengkapnya Achmad Khadafi Munir, adalah kandidat Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia dengan nomor urut tiga. Dengan visi "Rumah Sinergi", kandidat ini berharap untuk bisa bermanfaat bagi pengembangan almamater FHUI.
Ternyata tidak hanya sebagai calon ketua, dafi munir juga terdaftar sebagai Calon Legislatif dari partai petahana - PDI Perjuangan pada dapil madura dengan nomor urut 7. Daftar lengkap DPT ada disini: https://kpu.go.id/koleksigambar/DCT-3511_-_JAWA_TIMUR_XI_compress.pdf
Saya dengan keras berpendapat bahwa TIDAK PANTAS seorang caleg partai memimpin lembaga dengan marwah setinggi Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Berikut saya tuliskan alasannya.
Pertama, soal waktu.
Bagaimana dia bisa fokus mewakili daerah pemilihannya, sedangkan harus memimpin ribuan alumni fakultas hukum terbesar dan terbaik di Indonesia??
Apalagi tahun depan adalah tahun pemilihan, dimana caleg harus kerja keras turun ke lapangan dan berkampanye. Kapan ia punya waktu untuk mengurus organisasi di tahun pertama, apabila dia harus fokus memenangkan dirinya sendiri?
Daerah pemilihannya pun jauh. Di madura! Apakah ia bahkan punya waktu untuk sekadar mampir ke sekretariat dan bercengkrama dengan alumni yang sudah memilihnya menjadi pemimpin?Â
Kedua, soal kepentingan
Betul. Pemilihan apapun adalah soal politik. Namun saya tidak setuju apabila kepentingan partai dibawa masuk dalam organisasi yang berkaitan dengan kampus - apalagi alumni!
Bagaimana ia bisa memisahkan kepentingan partainya, dengan kepentingan organisasi alumni itu sendiri? Apakah kita, sebagai alumni, yakin bahwa program yang dilaksanakan tidak dipolitisasi sesuai dengan kebutuhan kepentingan yang lebih besar?
Ketiga, soal keterwakilan
Apakah ia bisa menjadi pemimpin bagi alumni lain yang kebetulan tidak memilih partai yang sama dengan dirinya? Apakah ia akan tetap adil pada saya, misalnya, apabila saya tidak memilih partai tempat beliau bernaung sebagai caleg? Apakah saya masih akan tetap boleh ikut dalam program-program unggulannya, apabila saya terindikasi mendukung oposisi?
Saya sungguh kecewa secara personal, dan merasa tidak sreg dengan caleg masuk ke ILUNI FHUI. Semoga kandidat ini tidak terpilih dan tidak memimpin saya dalam menjalankan organisasi ILUNI FHUI. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H