Mohon tunggu...
pemikiranislam
pemikiranislam Mohon Tunggu... Wiraswasta - pemikiranislam

pemikiranislam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tasawuf Konvensional dan Modern: Implementasinya di Lembaga Pendidikan Islam

30 Januari 2022   16:45 Diperbarui: 30 Januari 2022   16:49 1979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Ngumar, M.Pd/Penulis adalah Mahasiswa Doktoral Prodi Pendidikan Agama Islam (S3) Univ. Muhammadiyah Malang

Selayang Pandang Tasawuf Konvensional dan Modern

Kehidupan dunia tidak ditentukan oleh pengejaran dan pemenuhan aspirasi material semata. Jiwa yang kurang asupan rohani akan kering, disebabkan belum terpuaskan kebutuhan dasarnya, karenanya meminta untuk dipelihara dan disuplai juga dengan pemahaman spiritualitas. Inilah titik kritis yang belakangan ini melahirkan fenomena urban yang menggelitik, perkembangan gaya hidup religius dengan wajah baru yang tidak menentu, bahkan keluar dari koridor agama Islam itu sendiri.

Agama bukan sekadar ritual biasa, tetapi ritual keagamaan yang meningkatkan aura spiritualitas dan pendekatan diri yang mendalam kepada Tuhan. Jika agama telah direduksi menjadi semacam ibadah formal yang mengutamakan kepentingan duniawi saja, itu menandakan kematian hati nurani yang diliputi materialisme dan terkubur di bawah liberalisme dan kapitalisme di era modern saat ini.

Dengan demikian, agama bukan lagi aktivitas rutin tanpa hubungan batin dengan Tuhan, akan tetapi diharuskan mempengaruhi semua lini dalam kehidupan, termasuk di dalamnya yang terpenting adalah implementasinya kedalam pendidikan Islam sebagai gerbang awal dimulainya pengetahuan.

Masyarakat modern, yang sering disebut sebagai masyarakat the post industrial society adalah masyarakat yang telah mencapai tingkat kemakmuran yang tinggi dikarenakan teknologi yang sepenuhnya mekanis dan serba otomatis. Bukannya semakin dekat dengan kepuasan hidup, manusia menjadi lebih khawatir akibat kemewahan hidup yang diperolehnya.

Manusia kecanduan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan tanpa disadari, mereka telah terpenjara dalam jaringan sistem rasionalisasi teknologi yang sangat tidak manusiawi. Manusia sebagai masyarakat modern berada di luar hakikatnya sendiri, menjauh dari intinya, baik secara internal maupun eksternal.

Manusia puas dengan instrumen-instrumen ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan konsep dan pemahaman keagamaan yang berdasarkan wahyu semakin ditinggalkan, dalam bahasa yang lebih populer bernama sekularisme. Sekularisasi, menurut Peter L. Berger ada dua bentuk: dalam arti sosial, pemisahan institusi agama dan politik; dan dalam arti politik, pemisahan lembaga agama dan politik. Sekularisasi telah berhasil mendominasi manusia keluar dari komitmen agamanya, disinilah telah tampak pemisahanya juga terhadap Pendidikan Islam.

Dengan demikian, bertasawuf berarti pendidikan bagi kecerdasan emosi dan spiritual (ESQ) yang sebenarnya adalah belajar untuk tetap mengikuti tuntutan agama, saat berhadapan dengan musibah, keberuntungan, perlawanan orang lain, tantangan hidup, kekayaan, kemiskinan, pengendalian diri, dan pengembangan potensi diri. Bukankah lahirnya sufi-sufi besar seperti Rabi'ah Adawiah, Al-Ghazali, Sari al-Saqothi atau Asad al-Muhasabi telah memberi teladan & pendidikan yang baik? yakni berproses menuju perbaikan dan pengembangan diri dan pribadi.

Lalu, bagaimana pendekatan tasawuf dalam pendidikan agama Islam? bagaimana korelasinya dan implementasinya di lembaga pendidikan baik dengan pembahasan tasawuf konvensional maupun tasawuf modern atau transformative? akan penulis bahas dalam artikel ini.

Definisi Tasawuf Secara Umum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun