Mohon tunggu...
Pembuat Tempe
Pembuat Tempe Mohon Tunggu... -

Nothing.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengenai PKI dan Komunisme : Diskusi Dengan Mas Tengku

6 Oktober 2014   21:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:09 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

“Pertanyaan saya singkat saja, hari gini, masih adakah yang percaya sama komunisme?” : Jawabannya bisa anda temukan di hampir seluruh negara Amerika Latin. Contoh KUBA: Pendidikan gratis, Rumah sakit gratis, Harga minyak murah, dsb. Bisa anda googling sendiri. Avatar saya itu anggota DPR dari Partai komunis di Chile. Negara-negara skandinavia juga penganut marxian, sosial demokrat. Tetap dalam garis besar Marxisme, Marxisme ala skandinavia nyebutnya.

Boleh saya tahu kesamaan ciri fasisme dan komunisme menurut anda?

Komentar 3:

Bedanya, komunis menamakan dirinya partai komunis, sedangkan fasis, hanya di Italy saja yang menamakan diri fasis. Selebihnya sama saja, hanya berbeda variasi saja. Variasi ini biasanya dianggap sebagai perbedaan penting namun pada prakteknya sama. Misalnya, komunis anti kelas masyarakat, sedangkan fasis mendukung kelas masyarakat. Namun prakteknya sama saja. Sebagai contoh, Korea Utara dan Cuba, apa tidak lebih mirip fasis daripada komunis?

Benar Mas, di negara-negara Skandinavia, dan umumnya Eropa Barat, jaminan sosialnya luar biasa. Makanya pengungsi Timur Tengah pada suka ke sana. Tapi kalau dibilang komunis dan mengikuti Marx ya nggak lah. Mereka itu negara-negara yang demokratis dan menjunjung tinggi kemerdekaan individu sekalipun masyarakatnya sangat sosialis.

Well, seperti komen saya pada artikel Anda di http://media.kompasiana.com/buku/2014/09/13/resensi-buku-panggil-aku-kartini-saja-pramoedya-ananta-toer-687742.html, sekarang bukan jamannya lagi bicara ideologi. Pancasila sekalipun! Sekarang jamannya kita membangun negeri, menyejahterakan rakyat, menjamin kemerdekaan individual dan menyongsong hari depan yang lebih baik. Perseturuan mengenai isme-isme dan keyakinan hanya menghabiskan waktu, biaya, energi dan bahkan nyawa saja.

Demikian Mas, inti dari yang ingin saya ungkapkan.
Salam.

Jawaban 3:

Saya jawab satu-satu.

“Bedanya, komunis menamakan dirinya partai komunis, sedangkan fasis, hanya di Italy saja yang menamakan diri fasis. Selebihnya sama saja, hanya berbeda variasi saja.”: Anda mesti menambah literasi sebagai bahan perdebatan. Partai Murba juga menganut paham komunisme (walau disebut garis trotskis oleh PKI) dan mereka tidak menamakan diri partai komunis. Partai Rakyat Djelata (PRD) juga menganut komunisme, bahkan sempat ‘berkelahi’ dengan PKI dalam memperebutkan lambang PALU-ARIT, dan mereka tak menamakan diri partai komunis. Di Korea Utara, partai komunis mereka menamakan diri Partai Rakyat Demokratik, bukan partai komunis. Begitu juga hampir di seluruh Amerika Latin.

Mengenai fasis. Partai Nasionalis Sosialis(NAZI) penganut fasis radikal dan mereka ada di Jerman. Begitu juga dengan Monarchy Jepang di PD 1 dan 2. Bahkan rezim Orba juga menganut fasisme. Bagaimana Orba dan PKI bisa memiliki karakter yang sama?
Pernyataan yang kedua: ” komunis anti kelas masyarakat, sedangkan fasis mendukung kelas masyarakat. Namun prakteknya sama saja. Sebagai contoh, Korea Utara dan Cuba, apa tidak lebih mirip fasis daripada komunis?”
Ada kebingungan yang gawat dalam pernyataan Anda do atas. Anda menciptakan kontradiksi di awal lalu entah kenapa bisa Anda katakan “Namun prakteknya sama saja”. Bagaimana bisa dengan pertentangan setajam itu lantas Anda katakan sama saja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun