Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Soekarno Tertipu

27 April 2018   02:27 Diperbarui: 17 Mei 2018   15:08 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perjuangan ini sedang menuju puncaknya dan akan berakhir dengan kemenangan pihak yang pertama (perjuangan nasional), dan kematian untuk selama-lamanya golongan kedua yaitu neolib globalis NWO dalam proses dialektika kontradiksi tesis-antitesis-syntesis Hegel.

Kemenangan NWO selama ini adalah karena MSMnya (Main Stream Media) sepenuhnya ada ditangan NWO. Karena itu efek brainwashingnya tidak bisa diimbangi.

Perjuangan nasional ini sangat terlihat meluas di Eropah, terlihat penentangan terhadap Uni Eropah proyekt besar globalis NWO di Eropah. Gerakan nasional ini oleh kelompok NWO disebut dengan nama ejekan 'populis', takut pakai istilah 'nasionalis'.  Contohnya Brexit, dan munculnya partai-partai nasionalis 'populis' seluruh Eropah, dan yang sudah menjadi partai nr 3 atau nr 2 di banyak negeri itu.

Partai nasionalis ini sangat mengejutkan di Jerman, dari 0% sampai jadi partai nr 2 dalam pemilihan 2016 lalu, dan semakin kuat terus pada tahun ini.

Nasionalist Trump dengan 'America First' adalah tonggak sejarah pertama nasionalisme AS sejak merdeka. Pemberontakan Putin 2016 menentang NWO, juga harus dimasukkan dalam daftar tonggak perubahan sejarah menuju kepentingan nasional ini. Apalagi kalau ngomong soal munculnya Jokowi presiden sekarang. Atau juga Duterte di Filipina.

Nasionalisme Soekarno abad 20, berturutan dengan tumbuhnya keinginan nasionalis dunia dimulai pada abad 18-19 di Eropah dengan munculnya negara-negara nasional setelah kekuasaan raja-raja feodal pada bubar, dan bersamaan dengan pertumbuhan cepat cara produksi baru (industri,  kapitalisme). Tumbuhnya pemikiran dan gerakan nasional ini adalah ancaman bagi cita-cita one world order (NWO).

Munculnya 'Kapitalisme' jadi pusat pemikiran orang-orang NWO, dan sim salla bim . . . , ini kontradiksi 'antagonis' tidak bisa didamaikan, kata mereka ini. Lantas cari orang yang bisa ngarang untuk mengelabui kaum intelektual maupun rakyat proletar ketika itu.

Marx seorang Yahudi miskin di Jerman, sering kedinginan kalau musim dingin karena tak punya biaya bikin pemanas rumah, disewa oleh bankir NWO ini . . . . dan pas memang, Marx butuh duit dan penyewanya butuh argumentasi ilmiah menjelaskan kontradiksi antagonis itu untuk menuju dikatator proletar yang diidamkan.

Ditemukan juga orang kaya Engels untuk menemani Marx dimana perlu, dengan tulisan atau duit. Bagaimana Karl Marx disewa oleh bankir internasional NWO untuk 'ngarang' ideologi komunis, mengelabui dan menipu banyak orang termasuk mayoritas kaum intelektual:

"Marxism...the demagogic popular one" that is used to dupe the intellectuals and the masses. (238) Marx was hired by Rothschild to dupe the masses. Rakovsky says Marx "laughs in his beard at all humanity."(Sumber) - https://www.henrymakow.com/what_is_communism.html

Jadi bersamaan dengan munculnya kapitalisme, komunisme dimunculkan juga disitu, dan sengaja dimunculkan atau diciptakan. Bukan hanya komunisme yang jadi alat NWO ini, tetapi juga perang. All wars are bankers war. lihat disini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun