Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mau Gelar Salat Idul Fitri di Tingkat RT tapi Sulit Cari Khotib

23 Mei 2020   11:25 Diperbarui: 23 Mei 2020   11:24 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Baiturrahmah kompleks Riung Bandung. (foto: dok. pribadi)

Namun ada beberapa warga yang mengajukan usulan unik. Mereka merencanakan pelaksanaan salat Idul Fitri di jalan masing-masing RT.

Usulan itu untuk menyiasati, pelaksanaan salat Idul Fitri tetap bisa digelar, tapi kegiatannya tidak terlalu mencolok karena di lingkup RT. Pesertanya hanya warga satu RT, jadi cuma sedikit dan tidak kelihatan ada penumpukan massa.

seorang warga di perumahan Keadilan, Bapak Aep Sutia menuturkan, memang ada beberapa warga yang mengusulkan salat Idul Fitri cukup dilaksanakan di lingkup RT saja. Jadi pesertanya tidak terlalu banyak. Cuma kendalanya, susah mencari orang yang mau jadi khotib sekaligus imam salat Idul Fitri.

"Yang bisa menjadi imam salat mungkin banyak. Cuma mereka semuanya tidak terbiasa menjadi khotib. Ini belum ketemu jalan keluarnya. Tapi kalau memang susah mencari khotib, terpaksa usulan salat Idul Fitri di tingkat RT juga bakal dibatalkan," ucap Bapak Aep.

Saya dan keluarga mengikuti suara terbanyak warga saja. Kalau di tingkat RT akan digelar salat Idul Fitri saya senang dan akan mengikutinya. Tapi, kalaupun salat Idul Fitri tidak digelar secara massal, itu tidak menjadi masalah.

Mungkin melaksanakan salat Idul Fitri tahun ini akan lebih aman di rumah masing-masing. Selain mengikuti anjuran dari pemerintah untuk menghindari dulu penumpukan massa, salat di rumah juga tidak mengurangi makna dari Idul Fitri itu sendiri. Terpenting dalam menyambut Idul Fitri, kita kembali dalam keadaan suci. (Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun