Pemandangan unik juga bisa ditemui di kawasan Kurnis. Walau sangat rapi dan bersih, namun tidak bisa menghindari serbuan para pedagang yang mendekati pengunjung masjid terapung. Keberadaan pedagang itu memang menguntungkan para jemaah umrah. Jemaaah yang perlu mengisi perut, bisa membeli aneka makanan dan minuman.
Namun di antara sekian banyak pedagang, yang paling banyak diserbu jemaah umrah, yakni pedagang bakso. Betul di Kota Jeddah dekat kawasan masjid terapung ada pedagang bakso keliling dengan cara dipikul. Keruan saja jemaah yang asal Indonesia, yang sudah kangen dengan kuliner nusantara, langsung memborong bakso.
Pedagang bakso bernama Suroso itu mengaku berasal dari Solo. Dia sudah 15 tahun menjalani usaha dagang bakso di Kota Jeddah. Menurut dia, pembelinya memang kebanyakan jemaah umrah dari Indonesia. Sedangkan dari negara lain jarang membeli.
"Kalau yang berkunjung ke masjid terapung jemaah asal Indonesia, bakso saya langsung laris. Banyak yang membeli. Kadang di antara jemaah umrah ada yang tidak kebagian. Pokoknya cepat habis, kalau yang datang orang Indonesia," tutur Suroso.
Sebagian besar jemaah asal Indonesia, sangat menikmati sekali jajan bakso di Kota Jeddah. Walau ada juga di antara mereka tetap kurang puas. "Kalau cuma buat ngisi perut, ya lumayan. Cuma rasanya baksonya agak beda ya dengan di Indonesia. Terasa ada yang kurang," kata Ibu Latifah.
Wah, padahal ketemu tukang bakso saja sudah untung. Tapi tetap saja sifat manusia, ada yang kurang puas.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H