Uniknya lagi di Indonesia, masih banyak yang menganggap sepele akan bahaya virus corona. Pasien yang sudah dinyatakan positif covid-19 saja, masih ada yang berusaha kabur saat masa perawatan. Itu yang mungkin membuat frustrasi para tenaga medis, hingga meluncurkan tagar IndonesiaTerserah.
Saat para tenaga medis dihinggapi rasa kecewa, dan wabah virus corona belum mereda, masyarakat umum justru tidak makin sadar. Kebijakan agar diam di rumah saja banyak yang mengabaikan. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) justru sering dilanggar.
Lalu lintas orang sulit dibendung. Masih terjadi penumpukan massa. Bahkan titik-titik kerumuman massa sekarang semakin banyak. Apalagi mendekati hari Lebaran. Orang-orang seperti sudah kalap untuk keluar. Mereka tetap berburu untuk kepentingan Lebaran. Gayung bersambut, pedagang pun menangkap peluang itu. Mereka menganggap PSBB hanya menghancurkan perekonomian.
Padahal ada masalah yang lebih besar dari sekadar perekonomian. Virus corona masih mengincar nyawa-nyawa mereka. Sudah banyak terjadi, pasien yang terpapar covid-19, selalu berasal dari keramaian, dimana terjadi pengumpulan massa.
Bagi tenaga medis itu menjadi hal yang menyakitkan. Mereka serius menekan jumlah korban pasien virus corona, namun di luaran sana, masyarakat seolah menantang tidak ada takutnya. Klimaksnya, tenaga medis sudah ada pada titik yang bernama terserah. Ya, IndonesiaTerserah, apa yang mau terjadi. (Anwar Effendi)***