Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Media Air Jangan Terlalu Sering Dikuras, Nanti Ikan Cupang Sulit Beradaptasi

19 Mei 2020   13:17 Diperbarui: 19 Mei 2020   16:36 1902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelihara ikan cupang bikin adem mata dan menenangkan jiwa. (foto: dok. pribadi)

Keasaman air sebagi media ikan cupang juga perlu diperhatikan. Kalau ikan cupang malas-malasan bergerak, bisa jadi airnya kurang cocok. Untuk menetralisir keasaman air, ada baiknya habitat ikan cupang itu ditaburi potongan daun katapang yang kering. Nanti warna air akan berubah menjadi cokelat kekuningan.

Itu juga bisa menjadi obat, ikan cupang tidak stres. Potongan daun katapang yang kering itu mudah dibeli di beberapa tempat.

Pengurasan air sebagai habitat ikan cupang pun jangan terlalu sering dilakukan. Karena kalau sering dikuras, ikan cupang membutuhkan beberapa kali adaptasi. Seminggu sekali dikuras, mungkin waktu yang pas.

Tapi kalau tiga hari, air sudah butek karena kotoran ikan cupang, ada baiknya kotoran itu disedot tapi air tidak perlu dikuras. Paling karena disedot air jadi berkurang, tinggal ditambahkan air baru setengah lagi.

Alhamdulillah setelah mengikuti beberapa saran dan gara-gara punya banyak waktu di rumah, peliharaan ikan cupang saya sekarang bertambah. Sudah ada 10 ekor, tapi belum berniat nambah lagi. Mengingat tidak ada tempat yang luas, di samping harus berhemat di masa-masa sulit ini.

Inilah ikan cupang favorit karena warnanya yang eksotis. (foto: dok. pribadi)
Inilah ikan cupang favorit karena warnanya yang eksotis. (foto: dok. pribadi)

Kalau lagi santai dan waktu luang, paling menyenangkan memandangi gerakan-gerakan ikan cupang itu. Gerakannya yang lambat sambil mengibas-ibaskan ekornya jadi pemandangan yang menarik. Apalagi dari 10 ekor ikan cupang itu warnanya berbeda-beda. Terasa adem di mata dan menyejukan jiwa.

Ada juga teman yang datang ke rumah, terus tertarik dengan peliharaan ikan cupang saya. Dia sempat menanyakan mau dijual tidak. Dengan tegas saya katakan, kalau mau beli di toko ikan saja, banyak yang bagus-bagus.

"Saya sudah capek-capek pelihara, masa sudah bagus ikan cupangnya mau dijual. Saya pelihara ikan cupang kan untuk dinikmati. Apalagi sekarang lagi tidak banyak kegiatan, paling enak memperhatikan gerakan ikan cupang," kata saya.

Teman saya kecewa. Ya biarkan saja. Yang penting saya tidak kehilangan ketenangan jiwa. (Anwar Effendi)**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun