Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kalau Lampu Merah Jangan Berhenti

9 Mei 2020   08:57 Diperbarui: 9 Mei 2020   08:51 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi pengendara motor nekat berhenti di tengah jalan. (foto: dok. pribadi)

Mendapat ancaman

Yang lebih menganggetkan lagi, ketika saya sedang melamun menunggu lampu hijau menyala, tiba-tiba ada seseorang yang naik di bagian belakang jok motor saya. Asli saya dibuat setengah mati. Saya sudah berpikir, jangan-jangan saya jadi korban tindak kriminal.

Orang yang duduk di jok bagian belakang motor saya itu, langsung mendekap saya begitu kencang dari arah belakang. Dekapannya kencang sekali. Saya pun mencium bau parfum yang begitu menyengat. Setelah kekagetan hilang, saya berusaha untuk tenang menghadapi apa terjadi.

Orang yang mendekap saya dari arah belakang itu lantas berbisik. "Saya minta uang. Kalau kamu tidak memberi, saya tidak mau turun dari motor," katanya dengan nada mengancam.

Olala. Ini rupanya nasihat dari teman-teman kantor. Bahaya ini bisa mengancam semua pengendara motor. Ternyata orang yang mendekap saya dari arah belakang, merupakan seorang banci yang sering terlihat berkeliaran malam hari. Entah mengapa mereka jadi bertindak seperti preman. Mengancam pengendara motor agar memberikan uang.

Untungnya saya mulai tenang. Kemudian bisa menguasai keadaan. Dengan suara yang dimanja-manjakan, saya membalas ancaman banci itu dengan berkata, "Oke sayaaaaang, saya akan kasih uang plus tips jika bisa memberikan pelayanan memuaskan di Kantor Polsek."

Seketika banci itu loncat dari motor saya. Dia lari dengan gaya kemayu. Mendekati kawanannya di sudut jalan. Terdengar oleh saya suara teriakan.

"Anjiiiiiiing, si bapa eta mah pulusi (anjing bapak itu sih seorang polisi)...."

Saya lega lolos dari tindak kriminal. Saya tersenyum dalam hati. Bisa juga ngerjain banci pelaku kejahatan.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun